Bab 860

Anissa bangkit berdiri lalu membantu Jayden yang mulutnya penuh dengan darah.

Jayden tampak sekarat sekarang. Nafasnya sangat sesak dan satu–satu.

Bagaimana pun juga, rasa sakit karena seluruh gigi di mulut yang telah dicabut itu benar–benar bukan rasa sakit yang bisa ditanggung oleh orang pada umumnya.

Dokter Tanaka juga telah membawa beberapa dokter yang profesional ke sini, kalau tidak Jayden pasti akan mati karena kesakitan.

“Jayden, Jayden, apa kau baik–baik saja?”

“Kau jangan menakuti mama!”

Anissa menangis dengan tersedu–sedu,

Jayden tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.

Alina bergegas: “Cepat, panggil ambulans…”

Anissa tersadar kembali dan mencari–cari ponselnya.

Dengan cemas Alina bertanya, “Kau masih cari apa?”

“Nara, cepat panggil ambulans!”

Nara menoleh ke samping: “Ponsel aku sedang tidak ada baterai!”

Alina jengkel: “Ponselmu tidak ada baterai di saat seperti ini?”

“Nara, kau…”

kau panggil ambulansnya!”

ma, aku tidak tahu dimana aku

“Ma, kau jangan

jadi ponsel aku

benci dengan keluarga Sumarno. Jadi saat mereka melihat Jayden yang menderita sekarang, mereka terlalu senang jadi bagaimana mungkin mereka bisa

tidak berdaya: “Reva,

“Ma, apa kau masih

bagaimana dia memperlakukan Reva

panik Alina berkata, “Barusan adik sepupumu memang terlalu sembrono dan

juga dia masih adik sepupumu. Aku hanya meminta kalian untuk memanggil ambulans saja. Apa… apa kalian perlu bersikap seperti

dengan marah: “Kau tidak perlu banyak omong!”

biar aku beritahu kepadamu

sekarang, orang yang dari keluarga Sumarno tidak ada hubungannya dengan keluarga

keluar si Jayden

kau masih tetap mau mengakui keponakanmu ini

bisa memilihnya sendiri!”

mengapa… mengapa kau begitu

dan kau masih

sangat marah: “Meski keponakanmu meninggal pun dia memang

apa hubungannya dengan

berlutut dan bersujud serta

hidupku aku tidak pernah begitu

ini semua

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255