Menantu Dewa Obat

Bab 1051

Villa keluarga Park.

Para tetua utama dari sepuluh keluarga terpandang hadir semua.

Para kepala keluarga serta anggota keluarga dari sepuluh keluarga terpandang itu juga semuanya sudah tiba.

Masalah ini merupakan hal yang besar bagi seluruh kota Carson.

Sebagai pengganti sementara kepala keluarga Park, Miguel menyambut semua tamu – tamu yang datang secara pribadi.

Saat semua orang sedang duduk di ruang tengah, Miguel langsung menceritakan apa yang terjadi semalam sambil ditambah dengan embel – embel yang memprovokasi.

Pada dasarnya orang–orang dari sepuluh keluarga terpandang itu tahu tentang masalah ini.

Setelah Miguel selesai berbicara, kepala keluarga Rodriguez yang baru langsung berkata, “Kak Miguel, kau sudah berbicara begitu lama, mengapa si Reva itu belum datang juga?”

Setelah kepala keluarga yang sebelumnya, Alfonso Rodriguez ditangani, keluarga Rodriguez hampir musnah dan telah diganti lagi dengan sejumlah anggota baru.

Tentu saja, kekuatan keluarga Rodriguez juga turun drastic karena masalah itu.

Keluarga Rodriguez yang sekarang jauh lebih buruk dari yang sebelumnya, dan diantara sepuluh keluarga terpandang tersebut, keluarga Rodriguez berada di level yang paling bawah.

nafas, “Haihh,

ingin menangkap si bajingan

yang namanya Tiger, si penguasa jalan Selatan itu memimpin sekelompok orang

Park kami memang tidak cakap. Kepala keluarga kami dibunuh, tetapi seorang pembunuh pun tidak mampu kami tangkap. Aku benar

berbicara, Miguel sengaja

–

air matanya.

di sekitarya yang berteriak dengan marah. Orang–orang itu adalah

dia membunuh salah satu kepala keluarga dari sepuluh

kepala keluarga Park, mungkin besok dia juga bisa membunuh kepala keluarga lainnya. Kesepuluh keluarga terpandang kita

ini!”

keluarga terpandang kita ini. Apa dia pikir kesepuluh keluarga terpandang kita ini bisa ditindas

ini kita harus melawannya habis–habisan. Biar dia tahu bahwa kesepuluh keluarga terpandang ini tidak bisa ditindas dan diganggu dengan seenak jidatnya!”

merasa senang di dalam hatinya.

semua orang sedang saling berbicara dengan marah tiba–tiba terdengar

sedang mengadakan pertemuan sambil membahas tentang bagaimana

dan melihat Reva yang berjalan

merasa takut sama sekali. Dia justru berjalan masuk dengan senyum sumringah seolah–olah sedang berjalan

yang berdiri lebih dulu dan berkata dengan suara yang berat, “Reva, kau benar–benar terlalu berani, berani – beraninya kau membunuh

ini, maka kami, kesepuluh keluarga terpandang ini tidak akan