Menantu Dewa Obat

Bab 1104

Taman Dragon Lake.

Reva memperhatikan Axel yang berjalan pergi lalu dia berbisik kepada Nara, “Nara, kedua orangtuamu pasti sedang menghadapi kesulitan.”

“Bagaimana kalau aku pergi untuk melihat ada masalah apa sebenarnya?”

“Kita ini satu keluarga, kalau ada masalah, nantinya biar kita selesaikan bersama saja!”

Nara langsung merasakan kehangatan di hatinya.

Dia memeluk Reva dari belakang dan berbisik, “Reva, terima kasih!”

“Mereka telah memperlakukan kau seperti itu selama bertahun–tahun tetapi kau masih saja begitu perhatian kepada mereka.”

Reva terkekeh: “Mereka itu orang tuamu!”

“Selain itu, bukankah sekarang semuanya baik–baik saja?”

Axel pergi ke Silverlight Mall.

Silverlight Mall juga merupakan mall yang cukup besar dan merupakan mall dengan peringkat sepuluh besar di kota Carson.

Reva telah menggelontorkan sejumlah besar uang ke bisnis apoteknya kali ini karena Axel dan Alina ingin membuka apotek yang lebih besar.

Sebelumnya, mereka hanya mencari toko – toko yang kecil dan tidak berani masuk ke mall besar seperti itu.

mereka ingin memilih mall yang besar dan mewah.

berani pergi ke mall yang terlalu besar sehingga setelah dipilah – pilih, kemudian pada akhirnya mereka memilih Silverlight

yang mereka rasa cocok dan sukai di

saat mereka menemui sang manajer mall dan menjelaskan maksud mereka, si manajer

sang manajer, apotek Bintang Timur terlalu kecil untuk bisa memenuhi syarat agar

yang bisa masuk ke Silverlight mall itu adalah

mereka diijinkan masuk maka

Silverlight Mall.

tidak peduli apapun yang dikatakan oleh Axel dan Alina, sang manajer sama

setelah mencari tahu tentang mall ini melalui jaringan koneksi mereka baru tahu bahwa sang manajer ini adalah keponakan jauhnya

mereka mendatangi Esteban untuk membicarakan masalah ini.

ingin dikatakan Alina kepada Reva

pantas bagi mereka untuk mengganggu Reva dengan hal–hal sepele tentang mencari toko seperti ini

dan pergi ke kantor manajer yang ada di lantai atas.

masuk dari luar pintu, Axel dan Alina mengulas senyum di wajah mereka.

kami henda

melihat mereka, dia langsung memasang wajah

“Kenapa kalian lagi?”

masih kurang jelas kata – kata yang sudah aku katakan

mengijinkan apotek kecil seperti kalian masuk ke mall ini!”

bersikeras datang kesini dengan tanpa

mendekat, “Aiih,

sedikit dan jejak penghinaan tampak

kau datang

Moore bertanya dengan santai dan tanpa rasa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255