Menantu Dewa Obat

Bab 1112

Pukul tujuh malam.

Paviliun Maple.

Ini adalah klub elit dan mewah di kota Carson yang terletak dipinggiran selatan kota Carson.

Ada banyak pejabat dan petinggi yang memilik tempat ini untuk makan dan mendiskusikan banyak hal.

Karena lingkungan disini sangat indah dan tenang.

Pemilik dari paviliun Maple ini adalah Ryan Steirn yang merupakan seorang taipan hotel terkenal di kota Carson.

Status orang ini sangat tinggi di kota Carson dan aset pribadinya juga masuk ke dalam peringkat sepuluh besar di kota Carson.

Meskipun dia bukan dari keluarga yang hebat namun dia juga merupakan orang yang sangat terkenal di kota Carson.

Tetapi sekarang, Ryan yang gendut itu sedang berdiri di depan lobby dengan sekelompok pelayan yang menunggu seseorang dengan hormat.

Tiba–tiba tampak sebuah Mercedes – Benz Maybach yang melaju masuk diikuti dengan beberapa mobil mewah dibelakangnya.

Ini adalah tim keluarga Shu.

Tommy dan Alex termasuk dalam orang–orang dalam tim mobil Maybach itu.

Tampak juga seorang wanita paruh baya dengan dihiasi perhiasan dan digandeng oleh Tommy serta menunjukkan ekspresi arogan di wajahnya.

Tommy yang juga merupakan kakak sulung dari Axel

keluarga

itu Ryan Steirn? Kenapa dia

apa dia

menunggunya langsung secara pribadi seperti ini? Apa mungkin orang–orang penting dari kesepuluh keluarga terpandang itu akan datang malam

Shu saling berbisik dan

Shu mereka sama sekali tidak

saat ini, Chloe tertawa kecil dan berkata, “Pa,

menyapa temanku

dia langsung

Shu langsung menjadi sesak

kenal

pergaulannya sudah

hanya mengatakan beberapa patah kata saja kepada

Ryan tidak menunjukkan banyak senyum di wajahnya namun tampak jelas bahwa kedua

Shu menjadi lebih bersemangat lagi.

“Pa, dalam beberapa tahun ini kakak sudah menjadi semakin baik saja keadaannya!”

ini termasuk dalam daftar sepuluh orang terkaya di kota Carson. Benar–benar tidak disangkat bahwa kakak

“Aku sudah bilang bahwa kakak sulungmu

hingga hari ini benar–benar dicapainya sendiri selangkah demi selangkah.”

sekali tidak

giginya, “Kakek, ucapanmu

bagaimana

si bajingan itu berlutut di

keluarga Shu juga tampak penuh dengan kebencian. Mereka

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255