Bab 1225 Kau tidak punya hak untuk menghina orang tuaku.

Reva berkata dengan dingin. “Nama dan margaku diberikan oleh orang tuaku.”

“Kenapa kau bilang aku tidak boleh berkata bahwa margaku Lee?”

Reva mencibir: “Memangnya margaku diberikan oleh orang tuamu?”

“Hemm, apa mungkin orang tuamu yang mengajarimu untuk menipu dan berselingkuh?”

“Apa kedua orang tuamu itu juga sama tidak berpendidikannya seperti kau?”

Ekspresi Reva menjadi dingin: “Leo, kau dengarkan aku baik–baik.”

“Walau di antara kita terjadi kesalahpahaman macam apapun, kau juga tidak punya hak untuk mengatai apalagi menghina orang tuaku!”

Leo mengangkat kepalanya dan tersenyum: “Huh, kau cukup lugas juga ternyata!”

“Keparat, kau kira siapa dirimu, berani beraninya memberitahu aku berhak atau tidak?”

“Biar aku beritahu ya, aku bisa mengatakan apapun yang aku inginkan, lalu kau mau apa?”

“Hemm, memangnya kenapa kalau aku mau mengatai orang tuamu? Orang tua yang melahirkan sampah seperti kau itu juga tidak berbeda jauh dengan….”

Sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya, Reva sudah maju selangkah dan langsung mengulurkan tangannya untuk meraih leher Leo.

“Aku beri kau sebuah kesempatan untuk meminta maaf kepada orang tuaku!”

“Kalau tidak nantinya jangan salahkan aku yang bersikap kasar!”

Ujar Reva sambil menggertakkan giginya.

menyangka bahwa Reva akan berani untuk

diketahui bahwa sejak kecil dia sudah belajar ilmu bela diri bersama

juga tidak

ini, lehernya sedang dicekik oleh Reva

agak heran. Bocah yang masih bau kencur

buah yang dia bawa segera bergegas maju dan meraung kemudian menyerang Reva

dan Leo menggunakan kesempatan itu

menunjuk

“Keparat, habisi dia!”

orang yang ada di sekitarnya segera bergegas dan bersiap untuk

yang berada di samping merasa sangat marah lalu dia bangkit berdiri kemudian mencoba untuk menghentikan orang-

orang ini.

segera mengedipkan matanya kepada gadis–gadis itu dan menyuruh mereka untuk menutup mulut Devi kemudian mendorongnya ke

begitu, setelah tidak adanya campur tangan Devi maka pertarungan segera dimulai.

tidak ingin berseteru dengan orang–orang

besar pun

akan

mengeluarkan senjata mereka

sungkan saat menghajar mereka. Dengan cepat dia

kejauhan benar–benar tercengang saat melihat situasi ini.

Reva hanyalah seorang

pemuda biasa seperti ini dengan sangat mudah.

di luar dugaan, kemampuan Reva ternyata begitu hebat.

yang ada di sekitarnya itu semuanya adalah para preman yang telah dilatih

Frans.

malah dijatuhkan

berjalan ke

kembang api dari sakunya lalu dengan cepat dia menyalakannya.

di udara, semua orang yang ada di desa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255