Bab 1299 Aku adalah orang yang menginginkan nyawamu!

“Brengsek, jangan mati dulu!”

“Kalau kau mati aku masih harus menggantinya dengan uang!”

Pria itu memaki sambil meludah lalu dia menghampirinya untuk memeriksa pernafasan anak itu setelah itu dia menghela nafas dengan lega.

Selanjutnya dia menampar anak itu dengan keras: “Kau sangat beruntung.”

“Nanti kalau kau sudah lebih baik, aku akan menghajarmu lagi!”

Pria yang ada di sebelahnya itu tidak merasa aneh dengan situasi ini.

Salah satu pria dengan tahi lalat di wajahnya mengibaskan tangannya kemudian berkata, “Sudahlah, jangan sampai kau menghajarnya sampai mati!”

“Kalau sudah mati, kau tidak akan bisa menjual organ tubuhnya lagi!”

Van itu melaju masuk ke dalam halaman villa dan orang–orang itu semua berjalan keluar dari dalam mobil sambil menyapa orang–orang yang ada di halaman itu kemudian mereka juga menyeret semua anak–anak itu keluar dari dalam mobilnya.

Pria dengan tahi lalat di wajah itu bertanya, “Bagaimana hasil panen hari ini?”

Salah seorang pria yang berjalan keluar dari Van menjawabnya, “Hasil panennya cukup bagus.”

“Namun, kedua berandal ini harus diberi pelajaran!”

Pria bertahi lalat: “Kenapa?”

Pria: “Sial, bocah itu benar–benar memberikan anak itu sesuatu untuk dimakannya secara diam – diam.”

diketahui oleh orang lain bukankah ini akan menjadi sangat

ada seseorang yang sangat murah hati hari ini dengan memberinya ratusan dolar.”

dia tidak menginginkannya sehingga dia malah

untuk dihajar tidak?”

itu, si pria bertahi lalat itu langsung merasa kesal. Kemudian dia langsung berseru, “Keparat, dasar berandal cilik, kau benar–benar sudah bosan hidup, yah?”

aku harus menghajarnya

si lelaki bertahi lalat itu kemudian berkata, “Paman, paman, adikku sudah tidak makan seharian jadi aku baru memberikan

kau ampuni aku…”

itu menangis untuk memohon ampun dan anak itu juga ikut merangkak ke arahnya. kemudian

lalat di wajah itu langsung menendang anak

membantunya memohon? Kau juga akan sekalian aku

tangannya dan anak kecil‘ itu di tangannya yang lain

cilik itu dengan berani menghiburnya, “Dik, kau jangan takut. Ada

kau pukul aku saja tetapi jangan pukul adikku,

itu

akan menurutimu dengan memukul siapa

aku tetap harus menghajar kalian berdua

yang ada di sampingnya

kedua anak tersebut.

+

lalu si gadis cilik itu dengan berani mencondongkan tubuhnya ke depan seolah–olah dia ingin menggunakan tubuhnya untuk membantu si anak itu.

sama tampak seseorang yang tiba–tiba melompat turun dari dinding.

hal itu

terengah – engah dengan tubuhnya yang mendominasi sehingga seluruh tubuhnya tampak seperti seekor hewan buas yang sedang memilih siapa yang akan

di halaman tersebut langsung tertegun dan pria yang bertahi lalat itu. langsung memaki dengan marah.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255