Bab 1304 Kemarahan

Reva langsung berlari ke ruangan belakang.

Di belakang sini ada sebuah villa.

Dari luar, villa itu tampak seperti tempat kediaman seseorang.

Namun pada kenyataannya saat Reva sampai di sini, dia sudah mencium amis darah yang menyengat dan bau busuk di tempat ini.

Dia membuka pintunya dengan diam

diam dan mengintip melalui celah pintu.

Lampu di ruang tamu menyala dan tampak ada beberapa pria yang sedang duduk di sofa sambil bermain kartu.

Di ruangan belakang sana terdengar jeritan halus dan jelas itu adalah suara anak–anak.

Reva mengernyitkan keningnya sedikit lalu secara diam–diam dia berjalan ke bagian belakang rumah. Kemudian dia menghampiri jendela ruangan belakang itu.

Dari jendela tersebut dia dapat melihat ada dua orang di dalam ruangan itu.

Salah satunya, berpakaian seperti seorang tukang daging dengan pisau pemotong tulang di tangannya.

Dan orang yang satunya lagi sambil merokok dia berkata dengan tidak sabar, “Aduhh, cepat kau potong saja.”

“Apa bedanya dengan memotong anjing?

sana masih ada beberapa lagi yang

dia sama sekali tidak menganggap anak itu

ada sebuah tempat tidur mungil dengan seorang anak yang usianya kurang dari 10 tahun dan sedang berbaring di tempat

tangannya yang berada di luar tempat tidur

pemotong tulang di tangannya itu menunjuk

ketakutan. Dia menangis dan

dalam genangan

barusan terdengar itu seharusnya adalah

hal ini, Reva merasa bahwa seluruh darah ditubuhnya sudah mencapai

sama sekali belum pernah melihatnya dengan

sekarang, yang ada di

langsung menerobos masuk dari luar jendela dan bergegas menerjang ke

saja hendak menjagal lengan anak itu ketika pergelangan tangan dia diraih oleh Reva.

dan menyayat lengan si tukang daging itu kemudian langsung memotong lengannya

langsung menjerit dan mencengkeram lengannya yang terluka lalu roboh ke lantai dengan bergulingan. Darah segar langsung membuat pakaiannya menjadi merah.

bereaksi Reva sudah mengayunkan pisaunya lagi dan lehernya langsung dipotong seketika itu juga.

sama sekali tidak punya kesempatan untuk bereaksi. Dia langsung meninggal secara tragis seketika itu juga! Reva menendang wajah si tukang daging itu

sedang bermain kartu di luar itu juga mendengar keributan di dalam

sambil memaki, “Kenapa ribut sekali saat kalian disuruh memotong seekor

bisa kerja

memaki dan begitu pintunya dibuka, sebuah pisau

roboh

dan satu demi satu mereka mulai berdiri dan kebetulan sangat bertepatan dengan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255