Bab 228 Aku Perintahkan Kamu Pulang Sekarang Juga

+15 BONUS

Para tamu di tempat perjudian itu menatap Ardika dengan tatapan seperti melihat orang mati.

Walaupun Ardika bisa mengalahkan dua puluhan anak buah Alvaro seorang diri dan melayangkan tamparan ke wajah Alvaro beberapa kali hingga pria itu terpental, membuat mereka semua tercengang, tetapi mereka tetap beranggapan hari ini Ardika pasti akan mati.

Lebih baik memprovokasi Alden daripada memprovokasi Billy.

Kata–kata ini sudah diwariskan secara turun temurun di Kota Banyuli bukan tak berdasar, melainkan fakta yang ada memang seperti itu. Kalau memprovokasi Billy, siap–siap saja nyawa melayang!

Alvaro merangkak bangkit sekali lagi, menyeka darah di sudut bibirnya, lalu menatap Ardika dengan tatapan tajam dan berkata, “Setelah mendengar kata–kata mereka, seharusnya kamu sudah tahu pamanku sehebat apa, ‘kan? Aku nggak peduli siapa kamu ….”

“Plak!”

Dia sekali lagi ditampar dan terpental.

“Jangankan Billy, pamanmu, bahkan para dewa pun nggak akan bisa menghentikanku untuk memukulmu.”

Ardika sama sekali tidak menganggap serius Billy. Tanpa menoleh, dia memerintah, “Romi, bawa anak buahmu hancurkan seluruh tempat perjudian ini, termasuk mobil–mobil di tempat parkir. Selama ada barang yang bisa dihancurkan, hancurkan saja semuanya.”

Begitu mendengar ucapan Ardika, ekspresi para tamu tempat perjudian itu langsung berubah drastis.

“Tuan, mobil–mobil di tempat parkir adalah milik kami, nggak ada hubungannya dengan tempat perjudian ini!”

Orang–orang itu bergegas membujuk Ardika agar tidak menghancurkan mobil mereka.

Ardika mendengus dan berkata, “Kalian semua adalah tamu di sini. Kalau mobil kalian dihancurkan, tentu saja ada hubungannya dengan tempat ini. Nanti kalian minta ganti rugi dengan Alvaro saja.” (1

Saat dia memasuki tempat perjudian ini, dia melihat tempat parkir dipenuhi dengan mobil–mobil mewah.

tempat parkir itu dihancurkan, maka Alvaro akan mengalami

karena sudah menghancurkan

kalau kamu

“Aku sudah meminta pamanku untuk mengirim ahli bela diri ke sini. Kalau kamu berani menghancurkan tempat ini, aku jamin kamu

dari sini lagi!”

“Plak!”

langsung ditampar dan

menghampiri pria itu, menariknya berdiri, lalu tersenyum dan berkata, “Ahli bela diri, ya? Aku akan menunggunya di sini. Tapi, sebelum dia datang, setiap kali kamu buka mulut, aku akan menamparmu sekali.”

“Kamu ….”

“Plak!”

hingga terpental lagi.

sana. Saking malunya, dia

takut kalau dia membuka mulutnya lagi, maka Ardika akan menamparnya lagi.

“Akhirnya diam juga.”

sofa tunggal dengan

+15 BONUS

Romi membawa anak buahnya

terdengar suara satu demi

anak buahnya yang sudah berkeringatan

menghancurkan tempat itu.

kesayangan Nona Luna dihancurkan, jadi Romi sangat

memimpin di depan, sedangkan Geri dan lima orang

jadi mereka sudah lebih terlatih dalam menghancurkan barang.

dihancurkan menggema di seluruh tempat perjudian tersebut.

itu sama sekali tidak berani bergerak. Mereka hanya bisa menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri tempat perjudian

istrinya sudah kembali ke Vila Cakrawala lagi.

di mana Ardika?”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255