Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chatper 266
Bab 266 Dikeluarkan
Sebenarnya, saat mendengar ucapan Mulyadi, Ardika sendiri juga tertegun sejenak.
Dia tidak mengetahui tentang penyumbangan peralatan media ini.
Seharusnya Henry yang melakukannya.
Namun, terlepas dari kebenarannya, begitu mendengar ucapan Mulyadi, semua
orang langsung tercengang.
Mengingat kembali momen saat mereka mengejek Ardika, kebanyakan orang menundukkan kepala mereka secara naluriah, bahkan ingin sekali hilang ditelan
bumi.
Menyumbangkan peralatan medis bernilai triliunan! Kalau begitu, berapa nilai aset yang dimilikinya?!
Seharusnya aset yang dimilikinya bernilai fantastis, bukan?
Pemuda kaya raya seperti itu malah mereka anggap sebagai pecundang!
Sungguh konyol!
Bahkan Alvaro juga menatap Ardika dengan tatapan terkejut.
Dia berusaha menjilat Ardika bukan karena kemampuan yang dimiliki oleh Ardika,
melainkan karena Ardika memiliki relasi dengan Keluarga Septio Provinsi Aste.
Namun, sekarang setelah mendengar ucapan Mulyadi, Ardika sendiri juga.
seseorang yang kaya raya.
Apa memang benar begitu?
Saat ini, Ganang menatap Ardika dan berkata dengan ekspresi malu, “Tuan Ardika,
Tadi hanya salah paham.
saja mengusirku keluar dari rumah
tatapan dingin. Walaupun pria itu sudah meminta maaf, sorot mata Ardika tetap
katakan dan lakukan tidak mungkin bisa dimaafkan hanya dengan mengucapkan kata maaf.
beraninya kamu mengusir Tuan Ardika!”
dan berkata, “Kulihat
sini adalah kamu!”
ya. Orang yang seharusnya pergi
badannya untuk menunjukkan sikap
pandangannya ke arah Mulyadi dan
Mulyadi, sebenarnya saat kamu datang
aku nggak bisa
Pak Ganang sendiri bilang seharusnya dia yang pergi dari sini, maka
saja dia pergi dari
Mulyadi langsung
berdua, yang satu hanya mengucapkan kata–kata itu karena kesal,
hanya berusaha merendahkan diri
melepaskannya.
siapa sangka Ardika malah menganggap serius ucapan
Apa Pak Mulyadi mau melindungi
berubah menjadi muram. “Kalau kamu nggak bersedia, aku
ini hanya semudah
berkata, “Tuan Ardika salah paham, aku
kalau dia dikeluarkan karena alasan ini, mungkin akan sulit
menatap Ardika dengan
berkata, “Kalau begitu, cari satu alasan yang bisa diterima. Contohnya, kalah judi, meminjam
+15 BONUS
seperti ini, dia
Ada hal seperti
menatap Ganang dengan tatapan heran, dia mendapati ekspresi
berubah menjadi pucat pasi.
“Ya, Ganang
mengapa Alvaro berani memukul Ganang
Read Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chatper 266 - the best manga of 2020
Of the Sarjana stories I have ever read, perhaps the most impressive thing is Menantu Pahlawan Negara by Sarjana. The story is too good, leaving me with many doubts. Currently the manga has been translated to Chatper 266. Let's read now the author's Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Sarjana story right here