Bab 325 Sudah Berubah Menjadi Kerangka Kosong

Orang yang meneleponnya bernama Gion Tandio.

Tuan Besar Basagita mengenal pria itu saat memancing, boleh dibilang orang yang satu hobi dengannya. Pria itu sendiri adalah penanggung jawab sebuah lembaga notaris.

Begitu mendengar ucapan Gion, Tuan Besar Basagita langsung tercengang. Lalu, dia bertanya, “Gion, apa maksudmu? Kami nggak menjual Kompleks Prime Melati.”

“Tuan Besar Basagita, di saat seperti ini, kamu sudah nggak bisa menyembunyikan hal ini lagi.”

Gion berkata, “Baru saja, seluruh aset perusahaan properti di bawah Grup Agung Makmur sudah dijual ke sebuah perusahaan di ibu kota provinsi. Kami yang mengurus surat–suratnya.”

Terkejut bukan main, Tuan Besar Basagita langsung bangkit dari tempat tidurnya.

Kemudian, dia langsung keluar dari kamarnya dengan tergesa–gesa dan memanggil Yanto. “Yanto, cepat tanyakan apakah perusahaan properti di bawah Grup Agung Makmur sudah dijual!”

Mendengar keributan itu, anggota Keluarga Basagita lainnya juga bergegas menghampiri mereka dan menanyakan apa yang terjadi.

Tak lama kemudian, Yanto kembali dengan ekspresi panik, bahkan tangannya yang sedang menggenggam ponselnya tampak gemetaran.

“Ayah, sudah kutanyakan, seluruh aset di bawah perusahaan properti kita, termasuk Kompleks Prime Melati sudah dijual kepada Grup Perfe di ibu kota provinsi dengan harga 200 miliar!”

“Ngung … ngung …

—-

kantuk seluruh anggota Keluarga Basagita

dana yang diinvestasikan pada proyek Kompleks Prime Melati sudah lebih dari dua triliun, tetapi proyek ini

ini benar–benar

tubuh Tuan Besar Basagita bergejolak. Wajahnya juga

kedua lengannya, mencengkeram Yanto dengan erat, lalu bertanya dengan cemas.” Bagaimana dengan dana sebesar lebih dari 4 triliun yang baru ditransfer? Apa masih ada?!”

perusahaan properti kita sudah menjadi

tidak berdaya, kepalanya juga masih berdengung. Dia sama sekali tidak tahu apa yang harus

Pasti Keluarga Buana yang berada di balik semua ini!”

Tuan Besar Basagita berteriak dengan keras dan mengentakkan

yang melakukannyal Besok aku

berteriak dengan panik, dia tidak akan bisa menerima kenyataan

berkata, “Benar, Kakek. Bagaimana mungkin Keluarga Buana menjual perusahaan di saat seperti

dengan suara dalam,

mengeluarkan ponselnya dan

saat Keluarga Basagita tertimpa masalah sebelumnya, David sama sekali

mencoba untuk menghubungi anggota Keluarga Buana lainnya, tetapi juga

ini, seluruh anggota Keluarga Buana tidak bisa dihubungi!

pergi ke kediaman Keluarga Buana sekarang juga dan tanyakan pada mereka apa yang terjadi!” teriak Tuan Besar Basagita pada Yanto

terjadi. Hanya saja,

secercah harapan terakhir.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255