Bab 409 Satu Masalah Selesal Satu Masalah Datang Lagi

Kedua kaki Gibran langsung temas, ekspresinya sudah sepucat secarik kertas putih.

Dia tahu, kali ini dia benar–benar sudah tertimpa masalah besar.

Tak lama kemudian, mereka sudah memahami kronologis kejadiannya,

Hari Ini, Handoko dan beberapa orang temannya bermain bola di lapangan olahraga

Flo yang sebelumnya pernah menjilat Wisnu juga berdiri tidak jauh dari sana untuk melihat selulamook pemuda itu bermain bola.

Saat mereka sedang bermain bola, beberapa orang pemuda datang ke lapangan.

Begitu sampai di lapangan, salah seorang di antara mereka yang bernama Hanif Setiadi bersung menggoda dan menyentuh Flo.

Handoko dan beberapa orang temannya tentu saja tidak akan membiarkan orang lain menggoda dan menyentuh teman wanita mereka. Melihat teman wanita mereka ditindas oleh orang lain, mereka langsung maju menghampiri para pemuda itu..

Namanya juga anak muda, amarah mereka mudah tersulut. Sesaat kemudian, kedua belah pihak langsung terlibat dalam pertengkaran sengit.

Dengan mengandalkan postur tubuhnya yang tinggi dan kekar, Hanif sama sekali tidak menganggap serius Handoko. Dia langsung melayangkan sebuah tamparan kepada Handoko.

Kini, Handoko bukan lagi seorang pemuda yang pengecut dan bisa ditindas oleh orang lain. Tanpa banyak bicara, dia langsung terlibat dalam perkelahian dengan Hanif.

Dalam sekejap, Hanif langsung dihajar oleh Handoko yang bertubuh lebih pendek dan kecil darinya itu.

Orang–orang yang kebetulan melewati lapangan segera lapor polisi. Tak lama kemudian, kedua belah

pihak ditangkap oleh polisi.

tanya

oleh lain begitu saja, dia harus

sepuluh

Gibran kembali berubah drastis.

tahu dia sudah tidak bisa menyembunyikan apa–apa lagi. Dia berkata dengan ketakutan, “Tuan Ardika, Hanif adalah kerabatku. Aku lihat dia terluka, jadi

di rumah sakit….”

terluka, teman–temannya juga terluka, kenapa kamu

pengobatan di rumah

115 BANS

wajah Handoko, niat membunuh yang

korot matanya.

lantai dan memohon pengampunan dengan

gunanya, apa fungsinya

dirimu sendiri untuk menjalani penyelidikan

tidak tahu siapa Ardika

yang diketahuinya, yaitu kantor polisi kola cabang pusat sudah masuk dalam

dan teman–ternannya untuk menerima pengobatan. sekarang juga,” kata Ardika

bukan kasus yang besar, Kedua belah pihak yang terlibat juga sama–sama merupakan mahasiswa,

terlibat hanya dibawa ke kantor polisi untuk dinasihati, lalu dibebaskan.

Ardika, aku sudah tahu begitu kamu datang, kamu pasti baik–baik sajal”

tampak senang, mereka menatap

sudah pernah bertemu dengan teman–teman adik

Fio. Wanita itu pernah menjilat Wisnu. Selain itu,

bisa dimaafkan oleh Handoko dan bergabung dengan kelompok kecil teman–teman adik iparnya

sosok ketua di antara teman–temannya hanya karena dia memiliki seorang

mereka

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255