Bab 411 Hajar

“Teman, kamu berasal dari mana?”

Lukas melontarkan pertanyaan itu untuk menggali informasi. Dia merasa dengan kekuatan yang ditunjukkan oleh Ardika, pemuda itu pasti memiliki latar belakang yang tidak biasa.

Ardika melirik lawan bicaranya itu, lalu berkata dengan dingin, “Cepat bawa anggotamu pergi dari sini. Tapi, tentu saja dia harus ditinggalkan di sini.”

Ardika mengangkat lengannya dan menunjuk Hanif.

Pemuda itu yang telah memaksa Desi untuk berlutut dan memukul wajah Handoko hingga tak berbentuk seperti ini.

Sebelum Hanif menerima hukuman yang setimpal atas perbuatannya, masalah hari ini tidak akan selesai begitu saja.

“Berani–beraninya kamu memerintahku!”

Ekspresi Lukas langsung berubah menjadi sangat muram.

Sebelum dia bekerja sebagai manajer departemen keamanan di perusahaan milik keluarga Hanif, dia

juga merupakan seorang tokoh hebat di dunia preman.

Namun, Ardika malah berani memerintahnya seperti itu!

Hanif juga tertawa dingin dan berkata dengan ekspresi ganas, “Hah, baru menguasai sedikit seni bela diri saja, kamu sudah menganggap dirimu hebat! Apa kamu nggak lihat ada berapa banyak orang yang

aku bawa ke sini hari ini?!”

“Hanya karena kalimat yang kamu ucapkan tadi, kamu harus berlutut dan bersujud meminta maaf padaku sekarang juga. Kalau nggak, jangan harap kamu dan keluargamu bisa hidup tenang!”

“Kak Lukas, minta anak buahmu untuk awasi dia dengan ketat. Jangan sampai dia melarikan diri!”

beberapa patah kata

melarikan diri! Kalau pun dia bisa melarikan diri, apa keluarganya juga bisa

Ardika mengerutkan keningnya.

orang di hadapannya itu bukan apa–apa baginya.

perang dan menghadapi ribuan musuhnya, dia juga tidak

keselamatan istrinya dan keluarga istrinya.

Namun, tiba–tiba dia melihat sekelompok orang sedang berlari di sekitar

seragam sama persis yang dikenakan oleh

keamanan Grup Lautan Berlian yang

mereka bisa muncul di

itu sedang berlari jarak panjang sambil membawa

Lautan Berlian berada tidak

dengar?! Aku menyuruhmu berlutut, kalian semua harus berlutut! Kalau

dia menunjuk–nunjuk Handoko dan yang lainnya dengan

mereka nggak akan melepaskan kita!” teriak Desi yang sudah

perasaannya diliputi kebencian

mempermalukannya beberapa patah kata

mencari masalah dengan memukul anggota pihak lawan. Tindakan menantunya itu benar–benar sudah

berlutut sendiri, tekan dia sampai dia berlutut!”

Lukas sudah terkuras habis.

anak buahnya

yang ganas.

pemandangan itu, raut wajah Luna, Handoko, Desi, serta teman–teman Handoko sudah berubah menjadi pucat

ke sini!”

saat ini, tiba–tiba terdengar teriakan

melampaui suara–suara yang ada di sekeliling tempat itu dan masuk ke dalam indra pendengaran Zakheus

Kak Ardika berada

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255