Bab 416 Motif Terselubung

+15 BONUS

“Kalau latihan yang kami adakan secara dadakan ini mengganggu jam kantor perusahaan, aku mewakili pasukan khusus kami meminta maaf kepada Bu Luna.”

Selesai berbicara, Soni memberi hormat kepada Luna.

Luna buru–buru berkata, “Pak Soni nggak perlu meminta maaf padaku. Lagi pula, sudah menjadi

kewajiban kami untuk mendukung proses latihan pasukan khusus. Bagaimanapun juga, pasukan khusus bertugas untuk memberantas para pelaku kejahatan dan melindungi penduduk biasa.”

“Terima kasih atas pengertian Bu Luna. Ke depannya, mungkin kami akan meminjam gedung

perkantoran ini untuk menjadi lokasi latihan dadakan lagi. Jadi, kami harap izinkan kami untuk membangun landasan pemberhentian helikopter di atap gedung ini.”

*Selain itu, kami juga berharap Bu Luna bisa mengingatkan karyawan–karyawan perusahaan untuk

merahasiakan tentang pelatihan kami.”

Soni ingin melakukan persiapan secara menyeluruh.

Dengan begitu, kalau kelak terjadi sesuatu pada Luna, mereka bisa segera tiba untuk

menyelamatkannya.

Walaupun situasi kondusif dan terkendali hari ini, tetapi mengingat identitas Ardika, mungkin saja kelak benar–benar akan terjadi kejadian seperti ini.

Tidak menyadari ada yang aneh, Luna menyetujui semua permintaan Soni.

“Semuanya, bekerjalah dengan tenang. Ingat untuk merahasiakan kejadian tadi dengan baik.”

“Nanti perusahaan akan mengundang seorang ahli untuk memberikan seminar mengenai hal yang berhubungan dengan kejadian hari ini. Aku harap kalian semua serius dan menjaga rahasia ini sebaik mungkin. Membahayakan keamanan negara adalah pelanggaran hukum yang sangat berat!”

membawa anggotanya pergi, Luna secara

lagi.

tokoh hebat seperti apa, sampal–sampal bisa datang dengan menuruni tali dari

berani menyebarkan tentang Tuan Ardika, maka

“Ya Tuhan!”

karyawan masih sibuk berdiskusi satu

+15 BONUS

ruangannya,

panggilan telepon dari Jesika di luar.

kami sudah melakukan penyelidikan. Ada seseorang yang menggunakan aplikasi peretas untuk meretas ponsel Nona

keningnya dan berkata, “Kalau begitu, apa

Dia adalah seorang anak remaja yang

imbalan. Menurut hasil

lain, tidak ada informasi berharga yang diperoleh dari

telepon, Ardika mengerutkan keningnya.

tidak percaya ini hanya semata–mata aksi

terselubung

belum menemukan petunjuk

tahu apa tujuan

aneh, seperti orang

Ardika memutuskan sambungan telepon, Luna sudah berjalan menghampirinya.

kamu masih ketakutan dan khawatir terjadi sesuatu padaku? Aku

Ardika tersenyum.

pergi ke

bahwa bibi

Nona

dan istri bosnya, Hendy sang manajer Hotel Puritama segera

kali. Setiap kali dia datang. Hendy selalu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255