Bab 418 Castella

Dari perilaku pria itu, Ardika mendapati bahwa Xavier menyukal Luna.

Namun, dia tidak berkomentar apa pun.

Bagaimanapun juga, Istrinya adalah seorang wanita yang sangat hebat. Jadi, wajar saja kalau ada banyak orang mengejar Istrinya.

Xavier bukan orang pertama, juga bukan orang terakhir.

Ardika tidak mungkin melumpuhkan setiap orang pria yang menyukal Istrinya.

Selama pria yang menyukai istrinya tidak seperti Tony dan Renaldi yang menggunakan cara licik untuk mendapatkan istrinya, dia tidak akan menggunakan kekerasan.

Ardika juga tidak merasa tertekan dengan keberadaan Xavier.

Pria itu belum layak dia anggap serius.

“Paman Jacky, Bibi Desi, kali ini aku datang ke Kota Banyuli dengan membawa sedikit hadiah untuk

kalian.”

Saat ini, Xavier berjalan menghampiri orang tua Luna dengan membawa beberapa bungkusan.

Desi segera melambaikan tangannya dan berkata, “Ya ampun, kita baru pertama kali bertemu, tapi kamu sudah membawakan banyak hadiah untuk kami. Bagaimana kami bisa menerima semua ini?”

Tentu saja mereka menyadari Xavier memendam perasaan pada Luna.

Namun, Luna sudah menikah dengan Ardika.

Walaupun Xavier adalah seorang pemuda yang hebat, tetapi pemuda itu tidak mungkin bisa bersama

putri mereka.

mungkin mereka bisa menerima

beberapa hadiah sederhana saja, nggak seberapa. Paman, Bibi, kalian jangan berpikir banyak. Sebagai kaum muda, sudah sewajarnya aku memberikan

ikut membujuk kakaknya, “Kak, terima saja. Seharusnya kami yang membawa hadiah untuk kalian. Tapi, Xavier mengatakan pada kami

sedemikian rupa, Desi terpaksa menerima bungkusan–bungkusan

sebuah alat pijat

seharian duduk di atas kursi roda, fungsi

berjongkok di hadapan ayah mertuanya untuk memijat kaki Jacky, agar peredaran darah

mendapatkan

dilihat–lihat, hadiah–hadiah ini

memiliki aset ratusan miliar di usia semuda ini, pemberian

Desi bisa menerima pemberian dari

sepasang sepatu Air Jordan model kolaborasi dengan merek lain yang bernilai beberapa

kakaknya dari kakak iparnya, jadi

menerima hadiah tersebut.

menyuapku hanya dengan sepasang sepatu Air Jordan?‘

menghadiahkan Ferrari 488 untukku!”

Desi menasihati Handoko beberapa patah kata. Pada akhirnya, Handoko terpaksa menerima hadiah itu.

hati dan hormat pada kami. Setiap kali bertamu ke rumah kami, dia selalu membawakan sedikit hadiah untuk Futari dan Hariyo,” kata Amanda sambil tersenyum, memuji pemuda yang ingin dijodohkannya pada keponakannya

ucapan adiknya, Desi

pemuda yang

sekali menantunya, Ardika juga cukup

Berlian, tentu saja dipandang tinggi oleh orang

lain.

ini, dia mendapati Hendy

pasti

“Maaf, Ardika. Paman Doni dan yang lainnya nggak pernah menceritakan tentangmu padaku, jadi aku nggak membawa hadiah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255