Bab 510 Simon

Tak lama kemudian, Claudio sudah sampal di sebuah kompleks vila mewah yang berlokasi di pinggiran

Kota Banyuli.

Menurut informasi yang diperoleh dari Kediaman Komandan, tempat ini adalah tempat tinggal Simon.

Di dalam sebuah vila di kompleks vila mewah tersebut, seorang pria paruh baya yang tinggi dan kekar sedang duduk di atas kursi kulit harimau sambil menyilangkan kakinya dan mengisap cerutu.

Kursi kulit harimau itu ditutupi oleh sepotong kulit harimau aslil

Kepala harimau yang ganas dan mengintimidasi terlihat di belakang kepala pria paruh baya itu. Sorot matanya yang ganas seakan–akan sedang mengincar mangsanya.

Hal itu membuat pria paruh baya yang duduk di kursi kulit harimau tersebut menjadi makin

mengintimidasi.

Orang ini tidak lain adalah Simon yang memonopoli bisnis rumah duka di seluruh Kota Banyuli!

Simon adalah ketua preman Kota Banyuli yang berbeda dari yang lain.

Karena dia menghasilkan uang dari orang mati, reputasinya sangat buruk.

Ketua preman lainnya sangat jarang berinteraksi dengannya.

1

Simon tidak takut pada apa pun dan suka bertindak semena–mena.

berinteraksi dengannya, dia juga memandang rendah orang–orang

diri dalam urusan dunia preman Kota Banyuli.

mencari keuntungan dari orang lain. Apa mereka pikir jiwa mereka yang menjalankan bisnis prostitusi dan perjudian lebih terhormat dibandingkan aku yang menghasilkan uang dari

hanyalah sekelompok

memonopoll bisnis rumah duka menjadi seorang ketua preman.

yang tidak berani dilakukan oleh orang lain, dia

لا تلحلوى حمدي

asyik mengisap cerutunya, seorang

ke sana?” tanya Simon

“Kak Simon, aku sudah mengantarkan benda itu ke sana dan menyampaikan pesan Kakak pada mereka. Aku yakin dalam kurun waktu satu jam, bocah itu pasti berlutut di

Jangan berpikiran sesederhana itu.”

anggota rumah duka, bocah itu adalah

membuang abu sahabatnya. Dia harus datang untuk mencari perhitungan denganku.”

bocah itu, sepertinya dia belum tentu akan berlutut dengan patuh di

hadapanku.”

berbicara, Simon memanggil seorang anak buahnya, lalu berpesan pada anak buahnya untuk

bocah itu datang, kalian tunggu isyarat mataku. Saat itu tiba, kalian semua menyerang secara bersamaan. Biarpun bocah itu sangat pandai berkelahi, dia pasti nggak akan bisa

Simon memang jauh lebih cerdas dibandingkan kami!”

langsung melontarkan pujian

masuk dan berkata, “Siapa yang

yang datang mengenakan setelan militer, Simon merasa terkejut, dia

dalam, “Maaf, siapa

bernama Simon?”

sejenak, Claudio mengangkat lengannya

kuning ke arahnya.

“Tangkap ini!”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255