Bab 520 Kak Simon

+16 BONUS

Melihat Ardika diolok–olok oleh semua orang, bahkan tetap diam saja setelah dipermalukan oleh seorang gadis, Frederick makin menganggap remeh Ardika.

“Ah, pantas saja aku merasa suasana di dalam ruang pribadi kita ini tiba–tiba berubah menjadi nggak

menyenangkan. Ternyata ada seorang menantu benalu, ya.”

Dia menunjuk ke arah pintu, lalu berkata dengan seulas senyum palsu, “Silakan keluar dari ruangan

kami, kami nggak menerima keberadaanmu!”

Ardika juga tidak ingin berlama–lama di dalam ruangan yang dipenuhi oleh asap rokok dan bau alkohol

ini.

Dia mengalihkan pandangannya ke arah Futari dan berkata, “Futari, kamu benar–benar nggak mau

pulang?”

Tiba–tiba, Futari mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan berteriak, “Kenapa kamu begitu menyebalkan? Sudah kubilang aku bisa pulang sendiri, kamu nggak perlu ikut campur dalam urusanku!”

Dia menyalahkan Ardika telah datang dan membuatnya malu.

“Oke.”

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi, Ardika langsung berbalik dan hendak pergi.

Karena Futari sudah berbicara seperti itu, Ardika juga enggan memedulikan gadis itu lagi.

Futari sudah berusia delapan belas tahun. Dia sudah merupakan orang dewasa.

bertanggung jawab atas pilihan dan

“Bam!”

suara hantaman yang keras, pintu ruang pribadi pun

pria berjalan mundur untuk memasuki ruang pribadi, lalu terjatuh dengan keras ke

mengerang kesakitan.

saja, ‘kan?” kata Christine dengan suara

di kedua pipi wanita

berada di dalam ruang pribadi, sambil

+15 BONUS

terjadi

“Tadi, saat berada di depan pintu kamar kecil, seseorang

Aku memarahinya, dia langsung melayangkan dua tamparan

langsung berkelahi dengan orang itu. Siapa sangka,

teman–temannya. Karena bukan tandingan mereka, Agus dikejar

ini

pintu ruangan sudah diblokade oleh sekelompok

preman yang ganas.

kupikir hanya ada seorang wanita cantik, ternyata

preman melenggang masuk ke dalam ruang pribadi Frederick dan yang

lainnya.

“Apa mau kalian?!”

itu, para pria dan wanita muda

tidak berani berlagak

apa?

memegang sebilah pisau dan berkata sambil memainkan bilah pisaunya, “Hari ini suasana hatiku sangat buruk. Kebetulan, aku membutuhkan sekelompok wanita cantik untuk menemaniku minum–minum. Jadi,

“Bermimpi saja kamu!”

khusus bertugas untuk menemani tamu minum–minum. Kalian cari saja mereka,

wanita tidak menyetujui permintaan

sekali, keputusan nggak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255