Bab 553 Tidak Jujur

Selesai berbicara, Ardika langsung mengangkat lengannya, lalu melempar kontrak tersebut ke atas meja dengan iringan suara “plak” yang nyaring.

Suara jatuhnya kontrak itu di atas meja terdengar seperti sebuah tamparan mendarat di wajah Dilon!

“Pak Dilon, berani–beraninya kamu mengatakan nggak melakukan pemaksaan!”

Elsy benar–benar marah besar.

Saking ketakutannya, butir–bulir keringat dingin sudah membasahi punggungnya.

Pantas saja hanya untuk menandatangani kontrak saja, Dilon menunjukkan aura yang menakutkan

seperti ini.

Hari ini, kalau bukan karena ada Ardika di sini, mungkin dia sudah menandatangani kontrak itu saking

ketakutannya.

Dilon memelototi Ardika dengan tajam.

Dia akui dia sudah salah menilai Ardika. Tadi, dia melihat Ardika sangat sopan, seolah tunduk padanya.

Dia sempat berpikir Ardika adalah pria yang lemah.

Namun, ucapan yang baru saja dilontarkan oleh pemuda itu sangat tajam.

Hanya saja, ucapan tajam saja tidak cukup untuk menghadapi orang sepertinya.

Dilon tertawa dingin dan berkata, “Satu triliun adalah harga kemarin, empat triliun adalah harga hari ini. Memangnya kenapa? Apa dalam bertransaksi ada larangan untuk menaikkan harga secara tiba–tiba?”

satu triliun saja sudah melampaui nilainya. Bisa–bisanya kamu menuliskan harga sebesar empat triliun di kontrak?! Pak Dilon, kalau mau berbisnis, jangan nggak tahu malu seperti ini!”

perlu beli. Sekarang Grup Bintang Darma sudah menjadi target makian banyak orang dan reputasinya sangat buruk. Kulihat, selain aku, nggak

kesempatan dalam kesempitan!

merampok!”

setengah

baru tahu setelah mengetahui Grup Bintang Darma

secara tiba–tiba.

begini pria itu mendesaknya datang

aku memanfaatkan kesempatan dalam

melambaikan tangannya dan berkata, “Pergi sana! Kalau kalian nggak sanggup beli, pergi saja

nggak perlu beli

pihak yang tergesa–gesa untuk memiliki pabrik ini adalah Grup Bintang Darma,

untuk menjual pabriknya.

mengembang di wajah pria

juga tidak

kesal, dia berkata, “Pak, kita nggak perlu membeli pabrik ini lag!! Aku nggak percaya kita nggak

hanya menanggapi ucapan Elsy dengan “hmm” singkat.

pabriknya, Grup Bintang Darma

hal seperti itu sama sekali bukan masalah.

bukan sesuatu hal yang sulit baginya untuk memiliki sebuah pabrik lengkap dengan lini produksi

dibayar oleh

itu, Ardika hendak pergi. Namun

miliar apaan? Apa kalian mengetahui hal ini?”

anak buahnya dan menatap anak buahnya

“Kami nggak tahu.”

buah Dilon menggelengkan kepala mereka sambil tertawa terbahak–bahak

berbicara

+16 BONUS

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255