Menantu Pahlawan Negara by Sarjana
Chapter 626
Bab 626 Citra Diri Harus Dijaga
Ketiga preman itu memang datang mencari Luna, tetapi Luna malah baik–baik saja.
Dia curiga ketiga preman itu tiba–tiba muncul di kamarnya ada hubungannya dengan Ardika.
“Tentu saja aku tahu, semalam kamarmu sangat heboh,” kata Ardika sambil tertawa.
Luna sangat kebingungan, dia tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Ardika.
Semalam dia tertidur dengan sangat lelap, dia sama sekali tidak tahu apa–apa.
“Ternyata memang benar kamu berulah! Dasar pria bajingan! Kamu sudah mencelakaiku separah ini! Aku akan membunuhmu!”
Sambil berteriak histeris, Wulan menerjang ke arah Ardika.
Ardika segera menghindar sambil memeluk Luna. Kemudian, dia terkekeh dan berkata, “Eh, jangan menuduh orang baik sembarangan. Kejadian semalam nggak hanya aku seorang yang tahu, semua orang di Vila Bistani sudah mengetahuinya.”
Wulan membuka matanya dengan lebar.
Saat ini, dia baru menyadari bahwa para petinggi perusahaan yang berlalu–lalang menatapnya dengan sorot mata yang aneh.
“Wulan, bisakah kamu sedikit bermoral dan mempertimbangkan orang lain? Semalam, suara–suara di kamarmu terlalu keras, sampai–sampai aku nggak bisa tidur.
“Ya, benar. Kamu boleh saja bersenang–senang sesuka hatimu, tapi jangan membuat polusi suara.
Dengan lingkaran hitam di bawah mata mereka seperti mata panda, beberapa orang menyampaikan keluhan mereka.
Wulan benar–benar ingin hilang ditelan bumi.
Hal ini akan menjadi bahan tertawaan yang mengikutinya seumur hidup!
“Hahaha! Wulan, kamu sudah dengar sendiri, ‘kan? Sekarang Keluarga Basagita sudah menduduki posisi puncak, memimpin Kota Banyuli.”
“Sebagai Nona Keluarga Basagita, seharusnya kamu menjaga citra dirimu dengan baik.
Setelah melontarkan kata–kata sindiran itu, Ardika pergi dengan merangkul Luna.
yang dinamakan dengan senjata makan
ke depan. Kebetulan, dia berpapasan
sangat menyukaimu, ya? Suara–suara semalam cukup
ya! Kamu akan menjadi istri dari Tuan Muda Keluarga
Wulan tidak ingin mendengar orang lain membahas tentang
pisau yang menyayat–nyayat hati Wulan. Impiannya untuk
“Plak!”
wajah Wiliam dengan mengerahkan
tenaganya.
sampai–sampai ada dua bekas luka cakaran
kenapa kamu memukulku?! Apa kamu
ekspresinya tampak terkejut sekaligus marah.
“Wiliam! Dasar bajingan! Sebenarnya kamu ada memberi instruksi kepada tiga preman itu dengan baik atau nggak?! Seharusnya mereka pergi mencari Luna, bukan mencariku!”
“Apa?!”
Wiliam sangat terkejut.
menyadari penampilan Wulan
sekejap, dia langsung mengerti apa yang
Ardika makan di restoran kemarin, aku sudah memberi tahu
274
415 BONUS
Laina, nggak mungkin mereka bisa
Willam juga kebingungan.
bisa ada kejadian tidak terduga seperti
lihat rekaman video kamera pemantauan! Aku ingin lihat dengan jelas bagaimana mereka bisa memasuki kamarku!”
mengikuti Wiliam ke ruang kamera
kemudian, kebenaran pun
malam hari, Ardika membawa tiga preman itu dengan satu tangan, lalu melemparkan mereka
gila! Kekuatannya besar sekali! Oh ya, bagaimana
merasa Ardika
bisa masuk ke kamarku! Dasar idiot itu! Aku akan membalas dendam
sudah
menunggu lebih lama lagi! Dia ingin membalas
Update Chapter 626 of Menantu Pahlawan Negara by Sarjana by Sarjana
With the author's famous Menantu Pahlawan Negara by Sarjana series authorName that makes readers fall in love with every word, go to chapter Chapter 626 readers Immerse yourself in love anecdotes, mixed with plot demons. Will the next chapters of the Menantu Pahlawan Negara by Sarjana series are available today.
Key: Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Chapter 626