Bab 629 Wulan Adalah Korban

Setelah mendengar ucapan Nikita, wajah Wiliam langsung berkedut.

Ternyata Ardika adalah bos besarnya!

Bagaimana mungkin?

Bagaimana mungkin hal seperti ini bisa terjadi?!

Kemarin, Ardika secara pribadi memberitahunya bahwa dia telah membeli Vila Bistani ini.

Namun, dia tidak percaya.

Tidak hanya melontarkan sindiran kepada Ardika, dia bahkan mendengar ucapan Wulan dan memberi

obat bius kepada Luna.

Pagi ini, dia menuduh Ardika mencuri, bahkan ingin mengusir bos besar itu keluar dari sini!

Darah Wiliam seolah mulai bergejolak dalam tubuhnya, akan–akan dia bisa muntah darah kapan saja!

“Nggak mungkin! Bagaimana mungkin Ardika si pecundang itu punya uang untuk membeli Vila Bistani?!” teriak Wulan dengan suara keras.

Dia sama sekali tidak memercayai apa yang terpampang nyata di hadapannya saat ini.

“Pecundang? Anggota Keluarga Basagita yang merupakan orang kaya baru saja berani mengatakannya sebagai pecundang?!”

Nikita menoleh dan melirik Wulan dengan sorot mata dingin.

Untuk sesaat, bukan hanya Wulan yang ingin hilang ditelan bumi, bahkan wajah Xinzu dan yang lainnya

juga memerah saking malunya.

“Ardika, kamu?”

Luna menatap Ardika dengan tatapan tidak percaya.

sudah membeli Vila

aku membeli Vila Bistani

ke arah Wiliam

13

selesai dilakukan? Bagaimana hasilnya?”

telah menyelewengkan dana sebesar 100 miliar, masih ada 20 miliar lagi yang

penggelapan uang….

09

sudah lapor polisi, aku datang ke sini

berbicara, beberapa anggota kepolisian

langsung berubah menjadi pucat pasi. Dia langsung berlutut di hadapan

Ardika.

tahu kamu adalah bos besar!

adalah bos besar!”

pengampunan seperti orang gila.

ekspresi Ardika tetap tampak sedingin es.

masalah

kepada Luna tidak mungkin bisa dimaafkan!

berbahaya yang penggunaannya dilarang oleh negara, serta menginstruksikan preman untuk memerkosa

menatap beberapa anggota kepolisian dan berkata

semua aksinya!”

kepolisian itu langsung menatap Wiliam

dingin.

sudah sepenuhnya putus asa, Ardika jelas-jelas

“Aku nggak terima!”

orang untuk memberi Luna obat bius, tapi dia baik–baik

nggak berhasil menjalankan aksi mereka. Jadi,

dengan keras.

hanya berharap bisa mengurangi hukumannya.

2/3

sekujur tubuhnya gemetaran.

bahkan tidak

berkata, “Tapi, dia sudah diperkosa oleh preman yang kamu kirim.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255