Bab 710 Apa Kalian Sudah Buta

“Hahaha….”

Para tamu undangan tidak bisa menahan diri mereka lebih lama lagi, mereka semua tertawa terbahak–bahak.

Dulu, mereka tidak menyadari hal ini.

Sekarang mereka baru menyadari suami idiot Luna itu benar–benar ahli dalam bersilat lidah.

Sementara itu, para tamu undangan yang sebelumnya sudah menyaksikan drama di depan pintu hotel sudah tidak heran lagi.

“Ardika, diam kamu!”

“Aku ingin sekali membunuhmu!‘

Amarah Wisnu dan yang lainnya sudah meluap–luap!

Tepat pada saat ini, seseorang berkata dengan dingin, “Untuk apa kalian beromong kosong dengannya lagi?!”

Tuan Besar Misra Basagita melenggang memasuki hall. Dia memelototi Luna sekeluarga dan berkata dengan dingin, “Kalau kalian nggak berganti marga, cepat keluar dari sini sekarang juga! Jangan harap kalian bisa menghadiri perjamuan malam ini!”

“Wisnu, cepat panggil petugas keamanan hotel untuk mengusir mereka keluar!” kata Tuan Besar Misra Basagita dengan tajam dan dingin.

“Ya, benar. Usir mereka, permalukan mereka di hadapan semua penduduk Kota Banyuli!”

Anggota Keluarga Basagita lainnya yang kini juga sudah menjadi anggota Keluarga Misra sudah memendam kebencian yang mendalam pada Luna. Mereka juga ikut berseru agar Luna sekeluarga diusir dari Hotel Blazar.

Saking kesalnya, ekspresi Luna sekeluarga langsung berubah menjadi pucat pasi.

Mereka benar–benar tidak menyangka “keluarga” mereka bertindak sejauh ini untuk mempermalukan mereka.

Walaupun Ardika tidak memedulikan perjamuan malam ini, tetapi dia tidak ingin melihat istrinya sekeluarga diusir begitu saja.

kami sekeluarga hadir di sini atas

anggota

Besar Misra Basagita melemparkan sorot mata

apa kamu benar–benar berpikir Keluarga Misra memandang

kalian. Kami mengundang kalian dengan tujuan untuk

juga ikut berseru dengan arogan.

dingin dan

tiba di hall. Begitu mendengar perintah dari Wisnu, mereka langsung

banyak tamu undangan yang menggelengkan

Misra Basagita benar–benar kejam pada keluarga

keluarga putranya sendiri untuk menghadiri perjamuan

seperti ini adalah sebuah bentuk penghinaan.

sekeluarga sudah

dari tempat duduk mereka dan hendak berjalan keluar.

para petugas keamanan malah mendapat perintah untuk

dari Hotel

para petugas keamanan hendak menangkap Luna

mereka keluar.

begitu cantik, salah satu di antara petugas keamanan itu mulai bergairah dan ingin

hendak meraih lengan putih dan mulus Luna.

“Bam!”

langsung menendang orang itu sampai–sampai orang itu terpental jatuh ke lantai dan mengerang

jangan memukul orang!” seru Luna dengan

juga berseru

itu mulai memukul orang lagi.

Idiot itu sudah mulai memukul orarig! Hajar dia, lalu lempar

mereka terluka, amarah para petugas keamanan itu juga

terselip di pinggang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255