Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Saat ini Minami yang sedang bertarung dengan Kenari, tiba–tiba panik saat melihat Takashi Mura yang jatuh ke tanah!

Perlu diketahui kekuatan Takashi Mura jauh di atas dirinya, namun juga dibunuh oleh Dave!

Lalu apakah dia akan memiliki akhir yang baik?

Di saat Minami sedang melamun, Kenari langsung melayangkan pukulan ke dadanya dan membuat sosoknya terlempar!

“Sialan, begitu empuk…”

Kenari tercengang!

Sedangkan sosok Minami yang terlempar ke udara akibat pukulan itu mulai menjadi transparan dan akhirnya menghilang dari pandangan Kenari!

Kenari sedang mengenang pukulan tadi dan saat melihat Minami yang menghilang, dia seketika menjadi panik lalu bergegas mengeluarkan beberapa lembar jimat dan berharap bisa membuat Minami menampakkan diri!

Tapi sayang sekali beberapa lembar kertas jimat itu tidak berguna dan Minami menghilang begitu saja seolah berpindah ke dimensi lain!

“Karena sudah datang, maka jangan pergi lagi.”

Dave mendengus dingin lalu diikuti dengan sebuah cengkeraman cepat!

Sebuah kekuatan yang tidak terlihat dilepaskan dan segera di udara muncul sebuah telapak tangan raksasa, seolah hendak menyelimuti seluruh vila!

di bawah telapak tangan itu dan terus bergerak

sebuah cengkeraman ringan ke udara saja sudah tidak bisa ditahan oleh

ke depan Dave dan akhirnya mendarat tepat di

dicekik dengan erat oleh Dave, wajahnya

“Ampuni saya…ampuni saya…”

mulai memohon

kalian para ninja mengatakan lebih baik mati daripada

Dave sedikit terkejut.

juga lebih memilih mati daripada menyerah, sekarang Minami yang merupakan penanggung jawab malah mulai memohon

“Ampuni saya, ampuni saya…”

Minami terus memohon ampun.

Takashi Mura, Minami tahu dirinya sama sekali tidak bisa lepas dari

melepaskan Minami, Dave tidak pernah lembek

membunuh di mata Dave, dia tidak mungkin melepaskan

Minami tampak sangat kasihan, dia tidak berhenti menggunakan tatapan matanya untuk

yang seperti ini

segera melepaskan Minami lalu berkata pada Kenari : “Guru

terengah–engah dan

“Ampuni saya, ampuni saya…”

paha Kenari dan terus menggosok–gosokkan tubuhnya

“Berdiri, cepat berdirilah…”

Kenari

yang