Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 2113 Takdir

“Saya tahu…” Dave mengangguk!

“Demi beberapa orang wanita, apakah pantas sampai kehilangan nyawamu?”

Tanya Tuan Graham.

“Pantas…” Dave masih mengangguk.

Tapi tidak disangka, kemarahan langsung meledak dari tubuh Tuan Graham dan membanting meja: “Pantas kepalamu, lantas kamu hanya hidup demi beberapa orang wanita itu?”

“Saya beritahu padamu, wanita hanya akan menjadi beban di sisimu, para kultivator abadi harus melepaskan tujuh emosi dan enam keinginan untuk bisa menjadi dewa yang sebenarnya.”

“Lihatlah dirimu sekarang ini, mencari mati demi beberapa orang wanita…”

Dave tampak sangat tenang menghadapi kemarahan Tuan Graham.

“Jika menjadi dewa harus melepaskan tujuh emosi dan enam keinginan, maka saya bersedia untuk tidak menjadi dewa, saya tidak ingin menjadi dewa dan hanya melakukannya dengan terpaksa…”

“Saya bersedia mati demi menyelamatkan mereka, saya juga tahu mereka juga bersedia mati demi menyelamatkan saya…”

11

mengucapkan kata

Dave, kemarahan

zaman dulu perasaan berlebihan

tiga gadis itu, jika kamu ingin menyelamatkan mereka maka kamu harus mengantarkan mereka kembali

bisa pulih, jika kamu tidak bersedia mengantar mereka kembali ke alam rahasia

kembali duduk dan

“Mengapa, sebenarnya mengapa?”

Dan apa itu Gua Tak Berujung? Lalu apa rahasia yang ada

seperti sekarang ini?

gelisah, dia bertanya dengan keras pada Tuan

ketahui jika kamu boleh tahu, dan yang tidak seharusnya kamu ketahui juga tidak perlu kamu tanyakan lagi, terlalu banyak tahu tidak akan mendatangkan hal baik

Kata Tuan Graham.

ingin mengetahui apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Tuan Graham

meminta Wenny dan Elena membawakan Kitab

mereka masuk ke alam rahasia, mereka

membiarkan

Dave kembali bertanya.

melakukannya, apa kamu masih bisa berdiri di sini dan

mereka semua juga rela mati

untuk berpikiran terbuka, lahir, menua, sakit dan mati adalah

sisimu pada akhirnya akan mati demi dirimu, ini adalah takdir mereka, dan

alami sepertinya akan puluhan

Graham terdengar seperti palu berat