Bab 2189 Bicara berlebihan

Hal ini membuat banyak ahli bela diri sangat terkejut, tidak disangka Dave akan langsung melawan palu tembaga itu dengan tangan kosong, dan melihat penampilan Dave terlihat tidak ada yang salah dengannya!

Tetua Ketiga menggertakkan giginya, dia tidak boleh membiarkan ada orang yang mengetahui lengannya terluka, kalau tidak itu akan sangat memalukan!

“Nak, tidak disangka kamu memang punya sedikit kemampuan, saya hanya menggunakan tiga puluh persen dari kekuatanku, tapi kamu bisa menahannya…”

Tetua Ketiga berkata dan mencari sedikit kehormatan untuk dirinya sendiri!

“Kamu hanya menggunakan tiga puluh persen kekuatanmu tadi?” Dave berpura–pura kaget: “Saya hanya menggunakan sepuluh persen, namun sekarang saya akan menggunakan tiga puluh persen, lihat berapa persen yang akan kamu gunakan.”

Setelah berkata, Dave sekali lagi melesat ke depan dan tanpa gerakan yang mencolok, hanya sebuah pukulan ganas yang menghantam ke arah Tetua Ketiga!

Merasakan angin mengerikan yang menerpa ke arahnya, raut wajah Tetua Ketiga sudah menunjukkan kepanikan!

Tadi dia hanya mencoba membual, sekarang tinju Dave ini sepertinya jauh lebih ganas dibandingkan sebelumnya!

“Mengguncang langit dan bumi.”

Tetua Ketiga mengerahkan semua kekuatannya, lalu berteriak keras dan menghantamkan kedua palu di tangannya lalu menyambut serangan itu!

Bam…

keras, semua orang melihat debu beterbangan

semua orang hampir tersentak

Ketiga yang menyedihkan, sepasang tangannya memegang palu tembaga yang saat ini hanya tersisa gagangnya saja, dua palu tembaga itu sudah

tembaga di tangannya sendiri, bola

hanya kemampuan seperti ini juga berani

mendengus dingin lalu melayangkan

1/3

ke belakang, menyemburkan seteguk darah

Sekte Badai Angin lainnya juga tercengang, mereka menatap Dave dengan tercengang dan tidak berani bergerak

arah Tetua Ketiga, Tetua Ketiga melihat Dave yang berjalan ke arahnya dan ekspresinya penuh dengan kengerian:

melangkah maju dan menginjak dada Tetua Ketiga lalu bertanya dengan dingin : “Para

ahli bela diri yang termutilasi di tanah, tatapan matanya menghindar dan

mungkin langsung mendorong Kedi begitu saja, karena bagaimana pun Kedi adalah Tuan Muda kedua

sedikit lebih keras dan dada Terua Ketiga

raut wajah Tetua Ketiga juga

kesakitan!

bicara,

Muda kedua kami, orang–orang ini dibunuh oleh Tuan Muda

ketakutan, dan

terlihat sedikit kaget, karena kekuatan Kedi tidak terlalu tinggi, tapi dia malah diutus ke Gunung Herra untuk menjelajahi reruntuhan

“Di mana Kedi?”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255