Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 2198 Menghentikan

“Tuan Muda Kedua, kalau begitu ayo kita

cepat masuk.”

Seseorang berkata dan mendesak Kedi!

“Baik, tapi kalian semua harus berhati–hati, reruntuhan Istana Peri Air ini sangat ganas, jangan sampai terbunuh di dalam!”

Setelah berkata, Kedi memimpin kerumunan orang itu berjalan menuju ke istana perlahan- lahan!

Di saat bersamaan, Pelindung Agung dari Sekte Bara Langit masih sedang mencari reruntuhan dan seketika sosoknya tersentak lalu berhenti!

“Pelindung Agung ada apa?”

Seseorang melangkah maju dan bertanya.

Pelindung Agung mengernyitkan keningnya: “Gawat, Hitam dan Putih sudah dibunuh oleh

orang….

“Apa? Kakak beradik Hitam dan Putih sudah dibunuh?”

bersaudara memiliki kekuatan

tubuh mereka, kekuatan mereka

tingkat lima!”

Klan Enam Sekte yang turun tangan, siapa yang dapat membunuh Hitam

bertanya dengan

Angin meskipun masih muda tapi kekuatannya

sudah menjalani modifikasi genetika, tubuhnya abadi dan jika Hitam dan Putih bertemu dengannya,

Agung berkata dengan ekspresi

raut wajah semua orang menjadi serius, dan menundukkan kepala mereka tidak berani mengucapkan sepatah kata

kepada seorang lelaki tua yang kurus kering, dan memegang sebuah token di tangannya dan berkata: “Panji, kamu

1/3

masih punya sebutir Pil Reinkarnasi, makanlah di saat kritis, agar kamu

berniat menahan orang–orang Sekte Badai Angin di belakangnya agar mereka menjadi yang

Sekte Badai Angin sudah menemukan reruntuhan dan orang yang membunuh Hitam dan Putih bukan Kevin dari Sekte Badai Angin,

tersembunyi tidak ada orang nomor satu seperti Dave, jadi tidak banyak yang tahu tentang eksistensi Dave, jadi mereka tidak menyangka itu

Agung: “Pelindung Agung tidak perlu khawatir, walau harus mati saya juga akan menahan mereka di sini, di dalam formasi mantraku, mereka tidak

sangat percaya diri dengan kemampuan

menganggap remeh, meskipun Sekte Badai Angin tidak mahir dalam sihir, tapi mungkin saja mereka juga mengundang seorang

cara untuk menghentikan mereka saja, jangan mulai konflik terlebih dahulu sebelum benar–benar

Agung berkata dan menasihati

“Mengerti!”

Panji mengangguk.

3