Bab 2206 Masuk ke dalam reruntuhan

Kerumunan orang itu melangkah mengikuti anak tangga menuju ke aula yang megah, dan segera tiba. di tengah–tengah aula utama!

Entah sudah berapa lama reruntuhan Istana Peri Air berada di tempat ini, tapi saat masuk ke dalam aula utama, kondisinya masih utuh dan semua perabotannya ditempatkan dengan teratur, sama sekali tidak terlihat seperti reruntuhan yang telah ditinggalkan selama bertahun–tahun!

Semua orang terkejut saat melihat kondisi aula utama yang rapi, namun aula utama yang tenang ini tidak membuat para kerumunan menurunkan kewaspadaan mereka, sering kali tempat yang terlihat tenang seperti ini adalah yang paling berbahaya!

“Semuanya ikut di belakangku, untuk menghindari menyentuh formasi perangkap…”

Tobi berjalan ke depan secara perlahan–lahan sambil memegang kompas Luopan di tangannya!

Kompas Luopan itu berkedip dengan cahaya dan sebuah jarum penunjuk terpancar di ruang hampa, sebagai pemandu arah!

Kerumunan orang itu melewati aula utama seperti ini, tanpa adanya bahaya, dan ini membuat mereka semua menarik nafas lega!

Namun bagaimana pun ada sedikit rasa kecewa di hati kerumunan orang, karena meskipun tidak ada bahaya yang ditemukan di aula utama, tapi mereka juga tidak menemukan harta karun apa pun!

Perlu diketahui mereka mengambil risiko untuk datang ke sini hanya untuk mendapatkan harta karun!

Setelah melewati aula utama, sebuah terowongan panjang terlihat, terowongan itu hanya memiliki lebar tiga hingga empat meter dan kedua sisinya dipenuhi dengan deretan ruangan.

banyak orang yang merasa penasaran dan ingin tahu apa yang

pintu–pintu ruangan di kedua

semua orang dan masing–masing dari mereka tampak penuh dengan

Dave, sepertinya tempat ini sudah dipasang dengan formasi kematian…”

pada Dave dengan suara pelan.

saya, saat situasinya tidak beres, segera lari bersamaku!”

berpesan pada

menyadari walaupun tempat ini terlihat tenang,

ruangan di kedua sisi mereka, angin Yin terus bertiup keluar, kemunculan angin Yin itu membuat kerumunan orang yang

kakinya dan mengernyitkan keningnya: “Semuanya hati–hati, tempat ini sepertinya dipasang dengan formasi hidup

ke arah beberapa orang ahli sihir yang dia bawa, dan beberapa orang ahli sihir itu juga mengangguk:

jarinya dengan lembut di atas kompas Luopan, kompas Luopan bersinar dengan cahaya merah yang lebih menyilaukan lagi dan membuat

dulu ruangan yang ada di kedua

berkata dengan

melesat dengan cepat

bergerak, mereka ingin melihat apakah kedua

tua itu melesat masuk ke dalam ruangan, tidak ada lagi pergerakan, semua. orang bahkan tidak mengeluarkan suara, waktu terus berlalu menit demi menit, detik demi

lelaki tua itu baru berlarik keluar dan keduanya memegang beberapa

Muda. Bloodstone, ini adalah harta karun…”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255