Bab 2528 Aula Penjamin Keselamatan

Bos Agung melihat ke sekelilingnya dan saat melihat tidak banyak orang yang sedang memperhatikan mereka, dia baru berbisik pada Edo; “Edo, justru karena kita sudah kenalan lama jadi saya masih menawarkan lima koin spiritual per ekornya kepadamu, jika kamu membawanya ke orang lain mereka pasti tidak berani menerimanya!”

“Orang-orang Desa Padang Rumput sudah menyebarkan kabar bahwa ada satu kelompok pemburu di desa mereka yang tidak kembali dan dibunuh oleh orang, mati di wilayah kekuasaan siluman serigala!”

“Jadi orang-orang dari Desa Padang Rumput mengatakan jika melihat orang lain menyerahkan mayat siluman serigala dalam jumlah besar maka tidak boleh diterima, dan harus melapor ke mereka dan mengatakan mayat siluman serigala itu pasti merupakan milik mereka yang telah direbut.”

“Sekarang saya juga sudah mengambil risiko dengan menawarkan lima koin spiritual per ekornya untukmu, saya sarankan kamu segera menjual mayat siluman serigala ini, jangan sampai orang lain menyadarinya dan melaporkannya ke Desa Padang Rumput, kalau itu terjadi maka Desa Batu akan berada dalam bahaya!”

Edo yang mendengarkan penjelasan Bos agung seketika tercengang, awalnya dia mengira dengan adanya begitu banyak mayat siluman serigala, mereka bisa mendapatkan sedikit lebih banyak, tapi` sekarang sepertinya dia sendiri yang berpikiran terlalu banyak, dia tidak menyangka orang-orang Desa Padang Rumput akan berbuat seperti itu!

Orang-orang dari Desa Batu lainnya juga merasa sangat kecewa, terutama Jessi, awalnya dia berpikir setelah menjual mayat siluman serigala ini dan mendapatkan bagiannya, dia sudah bisa pergi mengundang Tabib Tirta untuk menyembuhkan mata neneknya, tapi sekarang hanya bisa terjual dengan harga murah, bagiannya pun tidak akan banyak!

“Para bajingan dari Desa Padang Rumput ini pantas dibunuh saja semuanya…’

Hori sangat marah dan bergumam dengan suara pelan nan jengkel!

“Bos Agung, apakah kamu bisa meningkatkan harganya sedikit lagi?” Edo memohon pada Bos Agung!

lagi, kalau tidak mau jual

berkata lalu berbalik dan hendak masuk kembali ke dalam rumah, namun Edo

tidak mau menerimanya maka orang lainnya lebih tidak berani

menjadi koin spiritual, semua orang hanya bisa menundukkan kepalanya dan raut wajah mereka

yang sangat kuat dalam lingkungan ini, sehingga banyak orang yang takut dengan Desa Padang

koin spiritual dan tidak membagikannya, sebaliknya dia menatap Jessi dan berkata : “Jessi, ayo kita bawa uang ini

nenekmu…”

1/2

Mar

Aula

42%

“Kak Edo, uang ini didapatkan dengan

perlu dibagi lagi, ini adalah

1

itu jauh lebih baik daripada uang sebanyak apa pun!”

Tabib Tirta, bisa menyembuhkan mata nenekmu

penduduk Desa Batu yang ikut kemari

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255