Bab 12

Karena Elan tidak ingin pergi, Tasya memutuskan bahwa dia yang akan pergi. Dia mengambil tasnya dan hendak pergi ketika Elan mengangkat alis dan meraih lengan panjangnya untuk meraih pergelangan tangannya dan menariknya ke dalam pelukannya. Tasya kehilangan keseimbangan dan langsung jatuh dengan wajah menghadap ke dadanya.

Tasya mendongak dengan marah, hanya untuk merasakan napasnya di wajahnya. Elan menatap lekat-lekat di wajahnya dan ada sedikit hiburan dalam tatapannya saat Tasya mencoba mendorongnya menjauh. “Jangan main-main denganku, Elan! Lepaskan!”

D10

Ilc

“Bagaimana jika tidak?”Pria itu mulai bermain-main dengannya. Tasya adalah orang yang membuatku merasa begitu bermasalah sepanjang malam, bagaimanapun, pikirnya. Aku bahkan

tidak memiliki kapasitas mental untuk peduli tentang apa pun selain Tasya selama makan malam amal hari ini. Tasya benar-benar menekan tombolku kali ini.

dia mendorongnya. Elan melingkarkan kedua lengannya di pinggangnya dan menjalin jari-jarinya untuk membentuk kunci yang kuat di belakang punggung Tasya. Dia kehilangan akal sehatnya pada saat ini. Apa yang akan dia lakukan di sini? Siapapun bisa membuka pintu kapan saja dan reputasiku akan hancur jika seseorang melihat kita seperti ini. Berita

Elan diam-diam mengagumi fitur cantiknya. Tatapannya tertuju pada bibir merahnya-lipstik yang Tasya gunakan hari itu membuatnya terlihat sangat cantik karena warnanya membuat bibirnya terlihat berair dan penuh. Elan bisa merasakan jantungnya berdebar-debar

cengkeramannya pada Tasya. Tasya pikir dia akan bisa melarikan diri saat itu, tetapi pria itu kemudian memegang pinggang

bibirnya. Tepat ketika Elan akan memaksanya berciuman, Tasya mengangkat tangan kanannya lalu mengayunkan ke wajahnya. Plak! Suara tamparannya

tampak membeku saat tatapan pria itu semakin muram. Ada tatapan berapi-api di mata Tasya-dia seperti burung phoenix ganas yang memelototi mangsanya.

dia bukan seseorang yang bisa dia

kesabaran saat Tasya baru saja menyelesaikan kalimatnya. Elan menggunakan semua kekuatannya untuk mendorongnya ke

untuk menekan telapak tangannya ke hidung

jadi Tasya mengangkat

ke bibir Tasya dengan keras dan

seperti anak kucing yang didominasi oleh kekuatan dan panas tubuh pria itu. Pada

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255