Bab 131 

Nando mengangkat cincin itu dan memberikannya padanya.” Kalau begitu ambil saja cincin ini. Aku membelinya khusus untukmu.” 

“Aku tidak bisa. Cincin ini terlalu mahal. Aku tidak bisa menerimanya! Kamu harus menyimpannya sendiri! Mungkin akan berguna di lain waktu.” Wanita itu menolaknya dengan senyum di wajahnya. 

“Kamu selalu begini. Aku hanya ingin memberimu yang terbaik, tetapi kamu selalu menolakku. Apa kamu bisa menjadi sedikit lebih dangkal dan materialistis, Tasya? Setidaknya kamu harus menikmatinya ketika seseorang memberimu barang–barang mahal.” Nando menatapnya dengan 

raut wajah jengkel. 

Wanita itu tersenyum seraya menyandarkan punggungnya di sofa. Dia terkejut menyadari bahwa tubuhnya sedikit berkeringat. Mungkin aku terlalu gugup saat berada di atas panggung. Itu masuk akal karena ada begitu banyak orang di kerumunan, 

Tepat di saat itu, ponsel Nando mulai berdering, Pria itu mengangkatnya dan melihat bahwa itu adalah panggilan dari ayahnya. “Hai ayah.” 

“Di mana kaut” Suara Jono terdengar tidak terlalu ramah. 

di dalam salah satu ruangan pribadi, Ayah. Ada apa?”

hal yang besar. Bukankah seharusnya kamu mendiskusikannya dengan kami terlebih dahulu?”

keputusan sepihak, tapi aku yakin kalian tahu betapa aku menyukai Tasya.” jawab Nando

akan membicarakan hal ini nanti. Nenekmu sedang mencarimu sekarang,

jawab Nando sebelum menoleh ke arah Tasya. “Nenekku mencariku, Tasya. Ayo kita

tahu bahwa aku sudah pernah bertemu neneknya. “Silakan! Aku butuh waktu untuk menenangkan diri. Aku terlalu

Minumlah Tasya membuka tutup botol dan menyesap airnya sebelum mendesak Nando untuk

merast jauh lebih lega dan dia menelan beberapa tegukan air sebelum menekan telapak tangan ke pipinya. Pipinya masih terasa sedikir panas,

masih berlangsung dengan meriah Lamanan itu membuat semua orang bersemangat dan

latar belakang atau konek keluarga yang mengesankan. Kalau tidak, tuan muda Keluarga Sofyan tidak akan

tentang keluarga Merian!” Beberapa wanita tengah mengobrol dan

tadi melihatnya berbincang akrab dengan Noma Prapanca Kurasa dia diam–diam berasal dari keluarga daval kula wama lain.

komentar salah seorang yang laun. Saat itu, beberapa wanita menyela pembicaraan mereka. “Oh! Kurasa aku tahu

tangannya. Salah wan mengenali apa gadis muda itu. Bukankah dia cucu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255