Bab 143 

Sambil menyipilkan matanya, Elan bertanya dengan suara yang jelas dan penuh rasa ingin tahu, “Bagaimana caranya kamu berniat membayarku kembali?” 

Dengan suara yang lebih rendah dari sebelumnya, pria itu melanjutkan dengan penuh harapan, “Apa kamu seiuju menikahiku agar aku bisa membanutu ayahmu tidak sama dengan membantu calon ayah mertuaku?” 

Pertanyaan si pria cukup membuat Tasya menarik napas dalam–dalam. Ide gila itu namanya! 

“Aku tidak bisa menikahimu. Tolong minta yang lain saja!” kata si wanita sambil membalikkan kursinya dan mulai mencoret–coret di buku catatannya. 

Raut muka Elan berubah menjadi muram di saat itu juga. Apa Tasya sangat tidak menyukainya? 

len 

“Beri aku sesuatu yang bisa aku penuhi.” si wanita mengingatkan karena dia tidak bisa menjanjikan pria itu sesuatu yang tidak bisa dia penuhi. 

Tatkala Elan menatap wajah Tasya yang halus dari samping, dia tiba–tiba menjadi tenang. TKadang–kadang, prosesnya jauh lebih menyenangkan daripada hasilnya. 

hari ini dan seterusnya, aku akan

satu. Meskipun permintaan si pria belum melewati batas, permintaan

baik mengingat dia tidak punya uang untuk membayar pria kaya itu dan si

tidak apa–apa megingat aku membantu ayahmu sebagai pembayaran kepada ibumu.”

si wanita yang tetap diam, Elan bangkit dari kursinya dan akan pergi. Dalam seketika, Tasya menolehkan kepalanya menyetujui permintaan pria itu, “Baiklah, kamu bisa makan di tempatku,

tidak tertarik pada wanita,” si pria berkata bohong dengan muka tanpa

memaksakan diri untuk berciuman dengan dirinya? Meskipun begitu, kalau dirinya bisa membalas Elan atas

membalas sebelum dia bangkit dari tempat duduknya dan

seterusnya,” kata Elan dengan nada lembut

berbalik, Tasya menjawab, “Baiklah.”

harus menyambut Elan dengan meja penuh hidangan mulai sekarang kapan pun si pria mau makan di tempatnya? Namun, kalau dibandingkan dengan bantuan yang dia tawarkan kepada ayahnya, ini adalah pembayaran yang cukup ringan. Yah,

masuk ke ruangannya dengan folder dokumen sambil berkata,

klien yang dikirim oleh Bu Felly, Nona Tasya. Mohon diperiksa!”

mengulurkan tangannya untuk menerima folder dokumen. Begitu si wanita membuka halaman pertama dokumennya, matanya terbelalak. Bagaimana

dalam folder informasi. Dokumennya mencantumkan latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, dan bahkan fakta bahwa dia adalah putri dari perusahaan besar katering domestik

membuat Lia mencari cara lain untuk mempersulitnya. Di saat itulah, Felicia menelepon untuk mendesak Tasya, “Hubungi klien secepatnya, Tasya. Dia pasti memilih kita karena dia percaya pada kemampuanmu, jadi kita

hatinya. Tidak peduli sehangat apa pun dia menerima Lia, wanita itu mungkin belum tentu bisa melihat pesanannya. Meskipun begitu, Tasya masih menjawab, “Baiklah, saya akan segera

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255