Bab 197 

“Tasya, apa ada artinya bagimu menghindari perasaanmu seperti ini? Katakan saja bahwa kamu peduli padaku dan kamu menyukaiku. Aku tidak akan meledeknya,” Elan menatap wajah mungilnya dengan penuh cinta. 

Tasya tertegun beberapa saat, dan saat dia akan menjawab, Elan memegang rahangnya dan menciumnya dengan paksa. 

Tasya terkesiap kaget dengan mata terbelalak. Apa pria ini mencoba memanfaatkannya lagi? 

Kenapa dia tidak bisa lebih waspada terhadap hal–hal seperti ini? Sepertinya dia tidak bisa lepas dari ciuman paksa ini. Astaga! 

Bau alkohol yang masih keluar dari pria ini membuatnya merasa ingin pingsan. Selain itu, ciumannya begitu kuat seolah dia mencoba membenamkan dirinya padanya 

Tanpa kehadiran putra Tasya di rumah, sepertinya seluruh tempat ini bisa menjadi tempat pria ini melampiaskan hasratnya. Ciuman itu berlangsung cukup lama. Saat Elan merasa cukup. dia melepaskan pagutannya sambil terengah–engah, karena jika mereka melanjutkannya, dialah yang 

akan menderita. 

Tasya pun terengah–engah dengan wajah memerah. Dia mengangkat tangannya dan ingin menamparnya. Namun, ketika dia akan melakukannya, dia tertegun saat menatap mata pria itu. 

bisa melihat cinta

menyukaimu.” Dari suara serak pria itu

tangan Tasya yang terangkat di udara tidak sampai mendarat di wajahnya yang

jadi memukulku?” Elan tersenyum

keras sambil menatapnya dengan mata melotot.

“Apa karena aku tidak melakukan cukup

seperti itu?” cibir Tasya. Apa pria ini begitu percaya diri bahwa setiap wanita yang dia temui akan jatuh

ndak melepaskannya dan masih terus menghimpitnya. Dia mencoba mengendalikan dirinya walaupun tatapan lembutnya menunjukkan

terus menyerangnya dengan

bisa lagi menatap matanya Dia mencoba mendorongnya menjauh,“Bangun,

yang membuat orang menyerah akan pesonanya jika menatapnya terlalu lama. Meski Tasya ncnatapnya marah, Elan tetap tidak mau bangun. Dia malah membalasnya

semakin panas. Bahaya yang memancar dari pria itu membuatnya benar–benar panik.

hitung sampai

pikir aku anakmu yang bisa diancam seperti itu?” Elan menepis ancamannya sambil menyeringai.

terdiam. Pria ini benar–benar iblis

sekarang, aku akan memanggil

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255