Ruang Untukmu 

Bab 226 

Kenapa bisa orang yang menemuinya di malam hari ini Elan? Tasya terpana selama beberapa deuk. Namun, wanita itu segera mengerutkan keningnya dan bertanya, “Kenapa kamu ada di sini?” 

“Aku merindukan Jodi, jadi aku di sini untuk menemuinya,” balas Elan yang menyatakan kalau dia pergi ke apartemen Jodi dan Tasya hanya demi Jodi. 

Wanita itu menghalangi jalannya, “Anakku sudah tertidur. Berkunjunglah lain kali!” 

Si pria memperhatikan saat Tasya menghalangi pintu, mata indah Elan menyipit saat dia bertanya, “Kamu marah hanya karena aku makan dengan Helen?” 

Tasya langsung membelalakkan matanya dan memelototi pria itu seolah–olah dia sudah dipukul dengan keras, “Marah? Siapa? Kamu bisa makan bebas dengan siapa pun sesukamu, apa hakku untuk marah kepadamu karena itu. Aku bukanlah siapa siapa di matamu.” 

Di saat itulah, terdengar suara seorang pria dari kamar tidur utama, “Tasya, apa kamu punya obeng di sini? Apa kamu boleh meminjamnya?” 

yang berada di

ada pria lain di

tanya Elan

beberapa pemikiran cepat, dia mengangkat alisnya dengan sengaja. “Pak Elan, ini bukan waktu terbaik

dengan tatapan tidak bersahabat. Kemudian, si pria mendorong wanita itu

“Hai, Elan–” 

itu mendadak merasakan hawa dingin menjalari tulang punggungnya, seolah–olah seseorang sedang menatapnya. Akhirnya, Omar

komputer tanpa sengaja. Luka yang berdarah–darah muncul di tangannya. Tasya baru saja sampai di pintu saat dia melihat Omar yang memeriksa telapak tangannya. Wanita itu buru–buru mendorong ke samping pria yang menghalangi pintu masuknya dan berkata, “Omar,

kamu melukai tanganmu? Bia raku

Wanita itu merasa sangat bersalah saat melihat luka si pria dan berujar,

ini tidak hanya menyembunyikan seorang pria darinya. Namun, pria yang disembunyikan si wanita ini ini juga ada di kamar tidur

itu. 

Ambilkan saja aku

kesal kepada seseorang yang menghalanginya. Si

pria yang menghalangi jalan mengerutkan keningnya, dia menatap tajam ke arah Omar. Omar memandangi pria itu dan langsung menyadari apa yang dimaksud orang–orang dengan penghinaan luar biasa terhadap seorang raja. Omar sangat terguncang sampai–sampai dia merasa

meraih tangan Omar saat dia membersihkan luka pria itu. Wanita itu lalu membungkus tangan pria itu dengan kain kasa. Sementara itu, seorang anak laki–laki

senyuman hangat, “Iya, Om melewati rumahmu.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255