Ruang Untukmu Bab 283

Ruang Untukmu 5 mutiara Bab 283 Di saat yang bersamaan, tangan Elan yang tadinya da di punggung Tasya, kini berpindah ke pundak Tasya dan dia berbisik perlahan di telinga Tasya, "Temani mereka untuk mewakiliku, Tasya." Seketika wajahnya memerah.

Perkataan Elan itu sama artinya dengan: dia tidak menganggap Tasya sebagai tamu, melainkan sebagai anggota keluarganya.

"Pak Elan, Anda tampan sekali malam ini!" puji Jodi.

"Kamu juga sama." Elan menundukkan badannya dan mengusap kepala Jodi dengan tangan besarnya.

"Aku akan bermain denganmu nanti." "Oke!“ ujar Jodi sambil menganggukkan kepalanya Lalu, Elan berpindah ke meja tamu yang lain.

Tasya hanya menatapnya saat dia pergi dan dia baru sadar kalau ada Roy yang mengikuti Elan dari belakang.

Meskipun Elan ditemani Roy, terlihat jelas kalau Elan adalah satu-satunya anggota penting dari keluarga Prapanca.

Mengingat ini, Tasya seketika merasakan kesendirian Elan dalam suasana yang penuh orang seperti ini.

Hatinya terasa sedih ketika dia sadar kalau hanya Elan yang menjadi tumpuan Grup Prapanca.

Orang lain hanya melihat sisi dirinya yang glamor, tapi tidak ada yang tahu betapa keras dia berusaha dan betapa kesepiannya dia?

Bahkan makanan yang Tasya makan pun kini terasa hambar.

Ketika Tasya menatap Elan lagi, sisi dominan Elan masih terasa, seolah dunia ada dalam genggamannya.

Sementara itu, Elan sampai di meja Helen.

adalah anak-anak muda keluarga

berbasa-basi sejenak, Elan pun segera

menyombongkan betapa dekat hubungannya dengan

keluarga Prapanca, apa kamu juga kenal dengan Elan?" tanya

miliki

menurutmu?" ujar Helen

begitu..." Elsa terdiam mendengarnya,

kuberitahu semuanya nanti."

mau menjelaskannya saat makan malam, tapi

tidak khawatir saat harus memberitahu Elsa tentang hubungannya dengan Elan, karena Elsa Itidak akan

Apalagi, Elsa itu bodoh.

saja mengarang cerita untuk

menuju ke ruangan pesta

pergi, sedangkan Tasya ikut dengan Frans

musik secara langsung, lengkap

Acara itu sangat menyenangkan.

sangat dekat dengan keluarga Prapanca, adalah yang pertama mengucapkan

Tasya tiba-tiba ingin keluar ruangan sejenak untuk

"Ayah...

Ayah masuk dulu saja.

Lalu, Tasya memilih lewat di jalanan yang

itu, langit terlihat

bisa ada di Vila yang luas dan sunyi seperti ini untuk sementara

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255