Ruang Untukmu 

Bab 295 

“Nona Tasva dan Tuan Muda Jodi sedang mandi di lantai atas.” 

Dengan begitu, Elan mclangkah ke lantai atas dengan langkah yang lebar–lebar. Jodi sudah pergi ke ruang bermain scielah sang ibu memandikannya. Saat ini, giliran wanita itu mandi. Dia bermain dengan busa sabunnya tatkala dia berendam di bak, benaknya memikirkan cara untuk memberitahu Elan nanti kalau dia akan pulang. 

Bagaimanapun, pria itu sudah membawa dia dan putranya kemari karena kebaikannya. Wanita itu tidak mungkin bisa mematahkan hatinya setelah berkali–kali melakukannya, 

Sementara itu, Elan mengira kalau si wanita sedang memandikan anaknya dan berniat bergabung bersama mereka, si pria tanpa berpikir mendorong pintu kamar mandinya. Di saat itualh, Elan dan Tasya saling bertatapan ketika pria itu berdiri di depan pintu, sedangkan Tasya berbaring di bak mandi. 

“Ah!” 

Disebabkan kekagetannya, wanita itu menjerit dan duduk tegak. Selain handuk kecil yang dia kenakan untuk menutupi bagian–bagian terpentingnya, Elan memandang bagian atas tubuh Tasya yang indah dan lentur. Si wanita bukan satu–satunya orang yang terkejut. Elan sendiri tidak memercayai kalau dia memilih waktu yang salah untuk masuk. Baru di saat si wanita merasa kedinginan di bagian atas tubuhnya, dia menyadari apa yang dia lakukan denga bodohnya karena terkejut. Namun, saat dia mencoba berbaring kembali, Tasya terpeleset di atas busa–busa itu yang hanya menyisakan sepasang tangannya yang mencoba menggapai sesuatu di atas air. 

“Tasya.” 

tidak memedulikan hal lain tatkala dia bergegas mendekati Tasya dengan langkahnya yang lebar–lebar dan meraih ke dalam air untuk menyelamatkan wamta yang berusaha agar udak tenggelam itu. Sementara itu, si wanita seketika rasanya mau mau karena begitu malu dirinya saat itu

mungkin menutupi tubuhnya secara menyeluruh. Dia terlihat seperti bayi yang baru lahir sekalang dalam pelukan Elan. Satu–satunya

dia memohon

menatap tubuh wanita itu saat ini, matanya lalu terlihat menggelap dengan emosi yang tidak

apa kamu mau melihat?”

wanita hampir saja terganggu begitu dia menyadari kalau pria itu diam–diam menatapnya. Ketika Elan akhirnya memasukan Tasya kembali ke dalam air mandinya, dia duduk di sana dengan meringkukkan tubuhnya tatkala

wanita

hanya mengerutkan bibir tipisnya untuk menahan senyuman. Namun, dia tetap saja mengatakannya dengan lembut, “Memandikanmu dengan benar.”

mandi itu. Si wanita hanya bisa menahan kesedihannya karena dilihat

Namun, dia tidak seperti dirinya yang biasanya selalu lancar dalam memainkan kubus Rubik, dia bahkan tidak bisa menandingi kecepatan si kecil Jodi karena

menang lagi,” kata Jodi dengan sesumbar sambil mengibaskan kubus

dan memuji, “Kamu hebat, Jodi.

setelah mendengar perkataan Elan. Sementara itu, Elan berbalik untuk melihat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255