Ruang Untukmu 

Bab 309 

Mengingat Tasya benar-benar merasa dirinya tidak pantas mendapatkan Elan, Tasya mengatakan dengan suara serak, “Elan, kamu tidak perlu merendahkan dirimu seperti ini. Kamu pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dalam hidupmu. Contohnya Nona Alanna”

“Lalu, membiarkanmu dan Romi menikah? Apa menurutmu aku tidak memenuhi syarat seperunya menjadi anggota keluarga Merian?” bantah si pria.

Pria itu benar-benar akan marah kalau si wanita terus mendorongnya kepada wanita lain. Sementara itu, Tasya terdiam karena terkejut saat dia mendengarkan pertanyaan itu. Si wanita membaun, “Sejak kapan menikahi keluarga si wanita akan diinginkan sebegininya?‘ 

“Kenapa kamu tidak pulang saja terlebih dahulu, Elan? Ini sudah larut malam dan kamu harus pergi bekerja besok!” seru Tasya yang tidak mau bersama si pria lebih lama lagi.

Ketika dia menyadari kalau Elan tidak berpindah sama sekali, wanita itu hanya bisa mendekati pria itu dan mendorong dadanya dan mulai mengusirnya dengan berkata, “Shh! Shh!”

Si pria menatap tangan lembut di dadanya dan dia cemberut sambil bersenandung, “Jangan pernah berpikir mengirimku pergi tanpa memberiku ciuman selamat malam.”

Darah Tasya sepertinya mengalir deras ke kepalanya saat itu dan dia mencium pipi pria itu sambil berseru, “Pergilah!”

“Di bibir,” tuntut pria itu dengan singkat.

Elan pergi, wanita itu berjingkat dan mengecup bibir tipis Elan sambil ternyata, “Ap akita

itu terlihat seperti sudah mengakhiri perang pada akhirnya dan bernapas lega begitu dia menutup pintunya. Si wanita memikirkannya dan

bertanya kepada Roy dengan muka yang muram, “Roy,

bergumam, “Pak

dia bertanya, “Kamu mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan

perlu, Pak Elan. Aku suka melakukan pekerjaanku,” kata Roy yang sudah terbiasa dengan intensitas kerja seperti

menjadi asisten eksekutif Elan, dia menikmati rasa pencapaian dari melakukan pekerjaannya. Elan akhirnya menyerah dengan percakapan itu. Begitu dia melihat lampu neon di luar jendela, pikirannya dipenuhi dengan wajah Tasya yang keras kepala. Itu membuatnya kesal karena hubungan mereka tetap stagnan

apa lubuganmu tengan Nona Tasya bermasalah? Aku punya saran Mungkin kamu

“Biar aku mendengamnya.”

dikhawatirkan Elan. Meugejar wanita bukanlah sesuatu yang dia kuasai. Bahkan, dia

memperhatikan cara dan strategimu dalam mengejar wanita Misalnya, kamu harus mundur selangkah untuk maju. Kamu harus

tahu apa yang diinginkan

seorang wanita. Merasa tertarik dengan perkataan Roy sekarang, Elan memikirkannya. Pria itu tiba-tiba mengeluarkan seringai jahat saat suasana hatinya membaik karena dia tahu persis apa yang harus dilakukan sekarang. Romi baru saja

“Halo, Nyonya Pingkan.”

mengangkat panggilan itu

begitu Romi mengangkat teleponnya, “Romi! Apa aku

Itu berbahaya baginya!” seru

Aku sangat mengkhawatirkannya! Apa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255