Ruang Untukmu

5 mutiara

Bab 315

Elan menatap layar komputer dengan pikirannya yang berkeliaran. Elan mengingat senyum ceria Tasya pada Romi kemarin. Dengan begimu, Elan vdak bermaksud menjelaskan pada Tasya tentang hadiah bunga untuk Alanna pagi ini serta makan siangnya dengannya.

Elan hanya mclakukan apa yang telah dilakukan Tasya karena Tasya juga tidak mengatakan pertemuannya dengan Romi kemarin.

Elan perlu membuatnya merasa tidak nyaman pada waktu-waktu tertentu.

Pertemuan mereka di restoran hari ini juga bukan suatu kebetulan. Elan yang memerintahkan Roy untuk mencari tahu di mana Tasya berada. Setelah mengetahui Tasya sedang makan siang dengan Felly di restoran di seberang jalan, Alanna kebetulan mengajak Elan untuk makan siang, maka dia menerimanya dan menyarankan restoran yang sama.

Pada saat itu, telepon kantornya berdering, dan Elan menjawabnya. “Halo?”

“Halo, Pak Elan. Departemen Desain sedang mengadakan rapat. Apakah Anda ingin bergabung?” Felly bertanya.

“Tentu. Saya akan hadir,” jawabnya acuh tak acuh. Setelah Elan menutup telepon, tatapannya berkedut, seolah sedang memikirkan sesuatu. Elan sangat tertarik untuk mengetahui apakah

Tasya cemburu atau tidak.

langsung menelepon Tasya setelah menyelesaikan percakapannya

sana sebentar lagi, Felly,”

Tasya, bahwa

itu, tubuhnya menegang. Elan juga ikut rapat? Apakah dia

berjalan menuju ruang konferensi dengan buku

perhatian semua orang sejak dia memasuki ruangan karena dia sekarang memiliki identitas baru:

ke dalain ruangan, tatapan semua orang tertuju padanya–ada yang bersimpali, ada yang mengejek, dan yang lain hanya bersukacita atas kemalangannya. Tasya, seperti Alanna, memiliki identitas baru: dia adalah wanita lama yang menyedihkan yang

berjalan tepat di kursi terakhir dan duduk. Mengetahui bahwa semua orang menatapnya, dia

mencibir. “Kenapa kamu duduk di

dibuka dan sosok

dengan kemeja putih dan celana panjang. Berjalan dengan kakinya yang jenjang, dia memancarkan kehadiran yang begitu

di sebelah Alanna setelah mengamati ruangan. Sudut bibirnya melengkung

dia lihat hanyalah wajah sampingnya

Felly mulai dengan meninjau laporan studi pasar bulan ini, kemudian beralih ke elemen populer di pasar

sebelum mengamati wanita yang duduk di kursi terakhir di belakangnya. Kepalanya tertunduk, matanya tersembunyi di balik

tatapannya, Tasya berpura-pura tidak emosi saat dia menggigit tutup

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255