Bab 322 

Untuk mengusir Tasya. Alanna tidak takut mengungkapkan sisi gelapnya karena dia merasa terancam oleh kecantikan Tasya.

Tasya berhenti scjenak sebelum mendapati bahwa gadis yang tampaknya manis dan tidak berbahaya ini ternyata memiliki sisi gelap. “Silakan kalian berdua boleh menunjukkan kemesraan. Itu tidak akan mempengaruhiku.”

Tasya dengan elegan membelai rambut panjangnya di cermin dan berniat untuk pergi.

Ketika Alanna menyadari bahwa Tasya menolak untuk meninggalkan pesta, dia mengulurkan tangannya dan meraih pergelangan tangan Tasya. Alanna menyipitkan matanya dan memperingatkan, “Tasya Merian. Kuharap kamu bisa pergi agar kamu tidak menggangguku dan 

Elan.”

Tasya mengedipkan matanya beberapa kali dan tiba-tiba melepaskan diri dari tangan Alanna. “Jangan khawatir, aku tidak akan mengganggu kalian berdua,” katanya.

“Mata Elan hanya tertuju padaku sekarang. Kenapa kamu ada di sini dan mempermalukan dirimu sendiri? Banyak orang yang melihat!” Ejekan di mata Alanna semakin kuat karena dia sangat benci terhadap Tasya dan sekarang, tidak perlu menyembunyikannya.

Benar kata pepatah. Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya. Aku belajar dari pepatah ini. “Nona Alanna, apakah kamu kurang percaya diri? Apakah kamu takut aku akan mencuri hati Elan?” Tasya tersenyum. Tasya ingin menunjukan pada Alanna bahwa dia tidak mudah menyerah

bersikeras untuk tetap tinggal di acara pesta penyambutanku, aku hanya bisa mengatakan bahwa kamu sangat tidak

Tidak tahu malu?

aku berhak menikmatinya,” jawab Tasya sambil mengangkat alisnya. Kemudian, dia mendorong pintu terbuka dan

bibirnya dengan kesal karena dia

tempat duduknya,

Dia ingin kita makan malam dulu,” bisik Felly

Tasya diam terpaku.

itu, Alanna juga kembali ke tempat duduknya. Tasya dan Alanna saling menatap dan sepertinya ada perang tak terlihat. Karena Alanna telah mengungkapkan dirinya yang sebenarnya,

tersembunyi Alanna?

sesuatu yang harus dia

memutuskan wanita seperti

makanan telah

akan menyambut Alannen nama Departemen Desain kami Bersulang!” kata Felly sambil berdiri

Felly dan memegang cangkirnya sambil melirik ke arah Alanna,

menampung lebih dari dua puluh orang itu penuh dengan hidangan

sedang makan, Alanna menatap ‘Tasya dengan tatapan benci dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor Elan. Ketika Elan menjawab, dia bertanya dengan nada penuh kasih sayang, “Kenapa kamu belum datang. Elan?

bisa mendengar semua yang dia katakan. Setelah dia mendengar percakapan mereka, Tasya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255