Ruang Untukmu 

Bab 347 

“Ma, apakah mama dan Om Elan akan menikah?” Jodi segera bertanya dengan heran.

Tasya buru-buru menjelaskan, “Paman Nando bercanda, jadi jangan dianggap serius.”

Mendengar kata-kata itu, Nando hanya bisa mengangkat alisnya dan menatap Elan. Seolah-olah dia bertanya, mengapa kamu belum berhasil?

Ketika Elan menatap Nando, dia menatap dengan tatapan tak berdaya. Lagipula, Nando bukannya tidak tahu bahwa mengejar Tasya akan menjadi tantangan yang sulit.

Mereka berempat menikmati makan malam yang enak. Sementara mereka masih duduk di meja makan, Nando mengatakan bahwa dia telah meninggalkan hadiah yang dia beli di rumah, jadi dia membujuk Jodi untuk menginap di rumahnya untuk malam ini. Jodi menyetujuinya segera setelah mendengar kata-kata Nando, dan

Tasya tidak bisa melakukan apa pun untuk menghentikannya.

“Jodi, jika kamu tidak bersikap baik, aku akan marah!” Tasya tahu betul bahwa Nando ingin menciptakan peluang untuknya dan Elan!

Namun, Tasya tidak membutuhkannya sama sekali!

ke sekolah besok. Kamu tidak perlu khawatir karena aku orang yang paling bisa diandalkan yang bisa kamu pikirkan,” kata Nando sambil menggandeng tangan Jodi dan berlari

tapi Jodi terkikik dan berlari menuju mobil Nando. Tidak lama setelah itu,

Pertama, dia merasa nyaman jika Nando merawat Jodi karena dia sering mempercayakan putranya untuk merawatnya setiap kali

sikap Nando yang menciptakan peluang

tangan Tasya dan berjalan menuju mobilnya, tanpa

Tingkat keintiman yang dia miliki dengannya sudah melebihi batas untuk

ke mobil, Elan berbalik untuk

masih ada pekerjaan.” Tasya membuat alasan agar dia bisa meninggalkannya. Tasya tidak takut padanya, tetapi dia khawatir

lebih penting? Bekerja, atau ikut

saja bekerja,” jawab Tasya. Pekerjaan memberinya penghasilan dan memberinya rasa aman, sementara pria

sangat baik. Bagaimana dengan bonus di akhir tahun?” Elan menyeringai. Sebagai bosnya,

apa-apa terhadapnya. “Baiklah kalau begitu! Kita

pantai kota. Rasanya santai saat mereka melaju di jalan, Tasya sudah

biasa dan megah. Dari

mengendarai mobilnya di jalan kecil. Ketika Tasya melihat itu, dia mau tidak mau menatapnya dan bertanya, “Ke mana

di sini sebentar.” Elan meliriknya dan

melihat saat Elan berjalan menuju semak alang-alang

kemudian.

di samping jendela sisi penumpang, membungkuk, dan bertanya padanya, “Bagaimana

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255