Ruang Untukmu 

Bab 369 

Sepanjang hidupnya. Elan tidak pernah diperlakukan seperti ini. 

Seketika hati Tasya berkecamuk, dia pun berkata, “Kita tidak usah bertemu lagi, Elan. kita lupakan saja apa yang sudah terjadi sebelumnya! Mulai sekarang, kita tidak saling kenal.” 

Perkataan Tasya tepat menusuk hatinya, 

“Kenapa begitu? Aku ingin menikah denganmu dan menjadikanmu istriku. Aku akan berikan sebuah keluarga yang sempurna untukmu dan juga Jodi,” ujar Elan sambil menggertakkan giginya. Dla sangat yakin dengan keinginannya. 

“Kamu tahu apa yang Rully katakan padaku? Aku beritahu sekarang. Demi menyelamatkanmu, Nenekmu menghubungi Walikota dan mengancamnya, kalau dia tidak bisa menyelamatkan cucunya, dia akan merusak pasar saham negara dan membuat ekonomi negara hancur,” tegas Tasya penuh amarah. 

Sambil menggigit bibirnya, dia berkata, “Makanya Walikota meminta para polisi untuk menyelamatkanmu apapun yang terjadi, meskipun mereka harus mengorbankan nyawa para polisi itu. Dan saat itu, aku kehilangan Ibuku.” 

Air mata mengalir di pipi Tasya. Tapi, dia tidak menyekanya dan justru menatap Elan tajam penuh rasa benci. “Kalau Ibuku tidak datang ke tempat kejadian, beliau pasti masih hidup. Karena kamu, aku kehilangan Ibuku!”. 

Saat melihat Tasya menangis, Elan merasakan dadanya penuh sesak. Ini pertama kalinya dia tahu kalau Neneknya sampai mengancam walikota. Demi menyelamatkannya, Neneknya sampai harus melakukan hal keji seperti itu. Pantas 

Tasya sebagai menantunya, karena

Elan tidak tega. Dia tidak bisa mengatakan apapun, meskipun dia sangat ingin memeluk Tasya dan menyeka air matanya. Tapi, dia

Air matanya sudah berhenti mengalir dan suaranya terdengar lebih tenang. “Aku

pernah bisa menutup meskipun

selamanya. 

ujar Elan sambil menatap Tasya penuh rasa

OK 

dia menycka sisa air matanya

tidak suka bertemu denganku, aku janji tidak akan pernah muncul

dengan tegas, “Kamu

seperti peluru

Tasya.” Elan menatapnya dengan penuh rasa kecewa dan penyesalan yang membuncah.

Tasya seketika merasa lemas. dia tersungkur ke lantai, air matanya mengalir deras. Hatinya

segera

buatkan ayam goreng?”

Oh iya, apa Om Elan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255