Ruang Untukmu 

Bab 375 

Tasya mendongak dan bersirobok pandang dengan Elan sebelum cepat–cepat menunduk panik. Semakin manis sikapnya pada anaknya, semakin Tasya tak berdaya untuk menolaknya. 

Setelah makan malam, Tasya menuangkan air minum ke dalam gelas untuk Elan dan mengambil kesempatan untuk berterima–kasih padanya. “Terima kasih telah menyewa pengacara.” 

Kasus penculikan dirinya kali ini telah melibatkan pertolongan pengacara Elan. 

“Polisi sedang mengumpulkan bukti; begitu dijatuhi hukuman, aku tidak akan bersikap lunak. Ada sorot dingin terpancar dari mata Elan. 

“Bila mau menyelidiki kasus penculikan atas dirimu beberapa tahun lalu, dan bila memerlukan bantuan Ayahku, kamu dapat segera meneleponnya. Dia akan bersedia membantu.” 

“Baik!” Elan mengangguk. 

“Minum dulu obatnya!” desak Tasya. 

Elan membuka tas plastik. Ada beberapa botol di dalamnya, dan ketika menghitung jumlah pil, ternyata ia harus menelan delapan butir sekaligus. 

Tasya tertegun. Mengapa begitu banyak pil yang harus diminumnya? 

baik?” Tasya mengemyit sambil bertanya, khawatir ia telah berkonsultasi

kehangatan dalam hatinya karena kepedulian Tasya yang sesaat ini tidak lepas

terus berjalan, dan setelah memandikan anaknya, Tasya muncul kembali dan mendapati laki–laki itu sudah tertidur di

duduk di dudukan tambahan, kepalanya bersandar pada bagian belakang sofa, matanya tertutup

mengganggu Om Elan yang sedang tidur.” Pemuda cilik itu langsung meletakkan jari tangannya pada bibirnya,

berpikir bahwa saat itu sudah larut malam, dan Elan harus dibangunkan sehingga Roy dapat

terlebih dahulu,” bisik Tasya pada Jodi.

cilik ini beranjak ke kamarnya sesuai perintah. Kemudian, Tasya menghampiri Elan. Laki–laki itu sedang tertidur lelap, karena biasanya

karena pengaruh obat yang

Pak Elan tertidur pulas di

maaf, Nona Merian; saya harus mengurus sesuatu sekarang juga,

pengawalnya? Bisa minta

karena ini merupakan kejadian langka Pak Elan dapat tertidur dengan sangat pulas, mengapa tidak

tak punya jawaban.

terakhir, Pak Elan punya masalah serius dengan tidurnya, dan tentu saja memengaruhi kesembuhannya. Mohon maaf

Elan tidak terlihat bersemangat, Tasya tidak bisa lain kecuali melunak. “Baiklah!”

akan berbagi tempat tidur dengan anaknya malam ini.

Ia berpikiran bahwa Elan harus pindah ke kamar karena udara begitu dingin di sini, dan flu

tidur di kamar saja!” Tasya menghampiri Elan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255