salah dengan ketidakmampuannya untuk membeli kalung asli. Namun, kalung yang dikenakan Helen sebenarnya adalah produk senilai lebih dari empat miliar dari Grup Mahkota Ratu. Tak perlu dikatakan, dia tidak tahu siapa yang merancang kalung itu. Setelah mendengar keluhan dan gerutuan Elsa, Helen tidak bisa berhenti melihat waktu. Lagipula, dia sangat terobsesi untuk memenangkan hati Elan sehingga dia bahkan ingin menjalani operasi plastik untuk membuat dirinya terlihat lebih cantik. Tiga hari kemudian, sekitar pukul 5 pagi, Helen bermimpi buruk di mana dia melihat Elan mengenali Tasya ketika dia bertemu dengannya. Karena itu, Helen diusir dengan kasar dari rumah mewah dan dia melihat Tasya mengambil semua yang Helen miliki darinya. “Tidak! Tolong! Tidak!” Helen duduk tegak dengan wajahnya yang berkeringat sambil dengan panik melihat sekelilingnya sampai dia menyadari itu hanya mimpi. Takut jika mimpi buruk menjadi nyata, Helen mulai mengerti bahwa dia tidak akan pernah bisa mendapatkan apa yang Elan berikan padanya lagi begitu dia kehilangan semuanya. Ketika keserakahannya akan kekayaan menguasai dirinya, obsesinya dengan kenyamanan hidupnya saat ini tanpa sadar mengambil alih pikirannya. Tidak, aku tidak boleh kehilangan apa yang aku miliki sekarang! Aku tidak boleh! Segera, Helen melemparkan bantalnya ke lantai, seolah-olah itu adalah Tasya. “Kenapa kamu tidak mati, Tasya? Kenapa kamu tidak mati?!” Selama Tasya masih hidup, dia hanya akan menjadi ancaman bagiku. Tiba-tiba, Helen menyipitkan mata dan menyadari bahwa dia perlu bertemu dengan Tasya karena dia ingin tahu apakah Tasya mengetahui apa yang terjadi saat itu. Lebih penting lagi, Helen ingin mengetahui apakah Tasya tahu bahwa dia tidur dengan Elan. Jika Tasya tahu apa yang terjadi, kurasa aku harus melakukan sesuatu untuk mencegah hal buruk terjadi. Terlepas dari pemikiran itu, Helen yakin Elan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255