Ruang Untukmu 

Bab 402 

Tasya mengomvit. Dia merasa anch bahwa di salu sisi, pria itu mengaku tidak memiliki apa–apa untuk hidup sementara menolak uangnya di sisi lain, dan yang lebih aneh lagi adalah bagaimana seseorang begitu hancur memaksanya untuk menjauhi Elan. Pria ini benar–benar tidak masuk akal 

Pada akhimuva, keserakahan pria itu menguasainya saat dia berkata, “Baiklah, transfer uang itu padaku!” 

“Aku akan memberikanmu kartu berisi uang itu jika kamu datang sendiri untuk mengambilnya,” balas Tasya dengan keras kepala. 

“Mencoba memancingku keluar, jadi begitu. Hah! Aku bukan idiot, Tasya. Aku tahu kamu mencoba menjebakku agar aku ditangkap! Simpan energimu dan jangan repot–repot mencoba menangkapku; kamu tidak akan berhasil. Jauhi Elan jika kamu tahu apa yang baik untukmu, 

dengar?” 

Dengan itu, pria tersebut mengakhiri panggilan. 

Tasya menatap ponselnya selagi dia merenungkan percakapan mereka. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya–tanya mengapa pria itu dengan gigih memintanya menjauhi Elan. Apa dia menyimpan dendam kepada Elan? 

Lebih tepatnya, pria itu sudah tahu bahwa Tasya memang mencoba memancingnya keluar dengan menggunakan uang sebagai umpan. 

Dulu, Tasya akan melakukan semua yang dia bisa agar tidak bertemu dengan pria yang telah melecehkannya lima tahun lalu, namun sekarang, pria itu memaksa dia untuk menghadapinya. Dia mulai menyadari bahwa satu–satunya cara agar dia bisa melupakan masa lalunya yang mengerikan bukanlah dengan melarikan diri, melainkan dengan menghadapinya secara langsung tanpa rasa takut. Mungkin baru setelah dia memenjarakan bajingan itu sendiri, dia akhirnya bisa mengingat kembali kejadian dari lima tahun lalu itu dan belajar untuk melangkah pergi darinya. 

bahwa apa pun yang terjadi, dia tidak akan pernah membiarkan pria ini lolos dari aturan hukum. Dia tidak akan membiarkan pria itu lolos setelah apa yang telah pria itu lakukan kepadanya, bahkan

saat dia menggenggam ponselnya dengan satu tangan yang gemetar setelah dia menyadari bahwa Tasya

oleh ancaman jahatnya yang kosong.

gigolo itu untuk memaksa Tasya menjauhi Elan, namun pada akhir panggilan itu, justru Helen–lah

apartemen Tasya. Wanita itu memasuki mobil dan diantar ke sebuah butik yang terletak di pusat

amal malam ini, yang akan kamu hadiri

akan menghadiri sebuah acara dengan Elan, sudah sepatutnya dia memilih sesuatu yang clegan dan bersahaja agar scrasi dengan keanggunan Elan yang halus, Bagaimanapun juga, hal icrakhir

gaun desainer untuk dipilih Tasya, dan pemiliknya secara pribadi memandunya untuk melihat–lihat item musiman yang berada di bagian yang lebih eksklusif dan kumpulan pakaian

demi sebuah gaun krem yang menonjolkan kulit porselennya yang sempurna, yang tampak bersinar di bawah cahaya lampu.

dari butik dengan riasan yang sudah selesai dan gaunnya yang telah disesuaikan. Gaun malam krem itu memeluk tubuhnya yang ramping dan memperindah lekuk tubuhnya, dan rambutnya dikumpulkan dengan elegan di tengkuknya dengan anak rambut membingkai wajahnya. Ditambah

canuk malam ini, Nona

terbuka untuknya, dan staf di buuk keluar untuk mengantarnya

lahir dari

kantor pusat Perusahaan Prapanca, Tasya melihat sebuah sosok menjulang melangkah keluar dari pintu putar

arahnya. Pria itu tampak lembut ketika sinar senja dari matahari musim hujan bermain di atasnya, memberikan ilusi yang

menyadari bahwa dirinya sedang menatap sosok itu dengan cinta dan kasih sayang. Lagi pula, siapa

yang sama jika mereka melihatnya meski hanya sekilas!

samping Tasya. Matanya menatap Wanita itu dengan penuh penghargaan, dan dia mendapati dirinya tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255