Ruang Untukmu 

Bab 410

“Kopinya enak.” Tasya memuji dengan sepenuh hati sambil meletakkan cangkirnya.

Elan sedang mengiris buah-buahan untuk salad di dapur, dan di samping talenan terdapat daging mentah yang hendak dimasaknya untuk Tasya.

Vila yang terletak di tengah bukit itu memiliki dinding kaca yang menawarkan pemandangan indah di luar. Elan menyetel musik riang, memenuhi ruangan dengan suasana indah dan romantis

Bistik yang dia buat harum dan lembut, dan ditambah dengan salad buah, dia berhasil membuat makanan yang mengagumkan namun sederhana.

“Ceritakan padaku tentang bagaimana kamu menyelamatkanku semalam,” katanya, rasa penasaran menguasai dirinya.

Tasya menceritakan kejadian tadi malam secara singkat. Kemudian, wanita itu mengernyitkan kening ketika dia bertanya, “Biasanya kamu cerdas; bagaimana bisa kamu tertipu sehingga menjadi lengah?”

“Alanna menyuruh ayahnya memberikan anggur itu padaku, dan aku tidak terlalu banyak berpikir saat aku meneguknya,” Elan mengakui.

“Sepertinya kamu harus berhati-hati saat berada di luar rumah. Ada banyak wanita yang bersedia melakukan hal-hal tercela hanya untuk membuatmu naik ke ranjang bersama mereka,” Tasya memperingatkan dengan muram, berpikir bahwa bahkan pria pun tidaklah aman di masyarakat modern sehingga perlu belajar membela diri.

Pria seperti Elan, khususnya, dengan ketampanan yang mematikan dan kekayaan yang luar biasa, harus selalu waspada.

Tentu saja, Elan tidak akan membiarkan kejadian itu terulang kembali. Dia tidak ingin melihat wajah Alanna lagi.

berkata, “Aku sama sekali tidak keberatan kehilangan kehormatanku jika

itu bukan keahlianku.” Lagi pula, dia tidak

akan rela melompat

Nando mampir ke vila dengan Jodi yang membuntutinya. Si kecil sangat menyukai tempat tinggal Elan, dan dia tidak membuang waktu saat dia menghampiri ibunya sambil memohon, “Ma, bisakah kita menginap di rumah Om Elan selama beberapa

dan

01:43

dia memutuskan untuk memberi Jodi waktu libur

sebuah anggukan. “Sclama Om Elan setuju untuk membiarkan kita menginap, maka

yang tengah berbicara dengan Nando di ruang

si kecil bergegas kembali ke ibunya dan berkata dengan gembira, “Om Elan bilang kita bisa tinggal

Tapi, kamu harus

Aku akan bersikap sebaik

beberapa saat, Elan dan Nando berjalan menghampiri mereka, dan Nando berkata

keluar untuk bermain lempar tangkap. Saat itulah Tasya menerima telepon

ke Perusahaan Konstruksi Merian untuk membiasakan diri dengan

Rumah Kenanga, Helen menatap Dani saat pria itu masuk dan bertanya, “Apa

tidak seharusnya berbohong kepada Pak Elan seperti ini, Nona Helen,” kata Dani dengan

terdengar tidak senang ditegur oleh seorang asisten, dan dia menambahkan

setuju untuk bekerja sama dengan Anda,” jawab Dani. Kemudian, dia

itu dan memeriksa detailnya. Ketika dia melihat bahwa tanggal dan stempel waktu sudah seluruhnya sesuai, dia

kalau tidak ada lagi yang Anda

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255