Bab 

“Sudah kuduga, itu adalah Helen. Aku tidak percaya dia bisa menjadi sangat jahat di usia yang begitu muda. Bukankah Nyonya Prapanca memperlakukannya dengan baik?” Pelayan itu belum pernah melihat wanita sekejam itu. 

Elan menyaksikan seluruh proses saat Helen menukar obat yang berlangsung beberapa menit. Wajah tampannya tampak tegang dan aura menakutkan nan dingin terpancar darinya. 

Elan sudah merasa bahwa Helen sangat jahat ketika dia pertama kali menyakiti Tasya bertahun–tahun yang lalu. Namun, dia tidak menyangka Helen akan membahayakan nyawa neneknya juga. 

Helen tidak tahu bahwa setiap tindakannya terekam kamera. Ketika dia berbalik, dia melihat obat itu dengan senyum jahat di wajahnya. Dia tersenyum gembira selama beberapa detik sebelum akhirnya pergi. 

Pelayan itu benar–benar marah. Jelas sekali Helen memiliki niat untuk menyakiti orang, dan pelayan itu tidak menyangka bahwa hati Helen bisa begitu jahat di balik penampilan luarnya yang cantik. 

||| 

1/6 

“Kirimkan aku salinan videonya.” Elan menyerahkan telepon itu kembali ke pelayan itu, lalu bertanya kepada dokter, “Bagaimana kondisi nenekku sekarang?” 

“Dia baik–baik saja, tekanan darahnya juga sudah teratur. Dia bisa tinggal dulu di rumah sakit dan kami akan memeriksanya. Untungnya, obat itu tidak sepenuhnya terserap ke dalam tubuhnya.” 

kepada pelayan, “Jangan beri tahu nenekku tentang ini dulu. Aku

Tolong jangan biarkan Helen lolos. Dia terlalu jahat.” Pelayan itu juga sangat marah. Jika Helen tidak ketahuan, mungkin

nanti. 

yang baik. Jika wanita tua itu meninggal begitu saja, dirinya akan menjalani hidup dengan

begitu saja,” kata Elan dengan gigi

||| 

2/6 

ingin menunggu sampai Hana bangun dan akan menangani

orang lagi yang harus dihadapi. Dia mengambil ponselnya dan menelpon Roy. “Suruh

sesuatu akan terjadi

tidak tahu apa–apa mengenai Hana yang dirawat di rumah sakit. Setelah dia diantar kembali

kamu baik–baik

Aku membutuhkanmu.” Pada saat itu, Helen

3/

Ini adalah perintah Elan, Dani pun memiliki alasan untuk datang dan menjaga

tiba di rumah Helen. Ketika dia melihat Helen terbaring di tumpukan botol anggur, dia langsung mendekatinya dan membantunya

seburuk itu? Apa aku benar–benar kalah dari

hanya bisa membujuknya sambil berkata, “Tidak,

tidak tahu betapa takutnya aku ketika aku berada di meja operasi. Bahkan indra perasaku bermasalah, tapi dia tetap tidak menyukaiku.” Helen terisak dalam pelukan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255