Bab 449 “Benarkah? Aku bisa membantumu. Apa kamu ingin berbicara di telepon?” tanya Romi. 

“Waktuku sedang luang, Aku akan mentraktirmu kopi sambil kita membicarakannya.” Helen berinisiatif mengajak Romi keluar. 

“Baiklah. Dimana kamu sekarang? Aku akan segera kesana!” Romi setuju tanpa berpikir dua kali. 

Setelah Helen mengirim lokasinya ke Romi, matanya berkilat dengan ekspresi puas. Lihat itu? Prianya Elsa menggigit umpan dengan mudah. Semua berkat wajahku ini. 

Kemudian, Helen berbalik dan berjalan ke pusat perbelanjaan di belakangnya. Dia menemukan toko kosmetik dan duduk di depan cermin lalu merias wajahnya dengan satu set alat make up untuk contoh. Dulu dia belajar make up, jadi dia bisa dengan mudah meniru make up mirip Tasya. 

Setelah Helen selesai merias wajahnya, dia menatap dirinya di cermin. Matanya tajam seperti akan memburu seorang mangsa dan Romi akan menjadi mangsanya malam ini. 

Sementara itu, Elsa menelepon Romi ketika dia sedang dalam perjalanan pulang. Dia ingin bermalam di rumahnya malam ini, tetapi Romi menolak dan mengatakan bahwa dia bekerja lembur dan tidak akan pulang sampai larut malam. 

Mendengar itu, Elsa hanya bisa mempercayainya. Dia tidak tahu bahwa Romi sedang dalam perjalanan untuk bertemu Helen. 

Setengah jam kemudian, Helen yang telah menunggu di kafe selama beberapa saat melihat Romi berjalan melalui pintu masuk. Dia mengenakan jaket hitam dan tingginya kira–kira 1,8 meter. Meskipun dia tidak setampan Elan, dia tetap bisa dianggap tampan. 

menatap Helen dalam cahaya redup. Wajahnya sangat mirip dengan Tasya. Walaupun tidak semenawan Tasya, tetapi

11

berdebar. Namun, dia tetap mencari silat Tasya pada wanita yang ada di

lagi. Sejak Romi duduk di kursi, dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari

pun menopang dagunya dan bertanya, “Apa Elsa tidak akan cemburu jika

menggelengkan kepalanya. “Apa

masih sangat panjang dan aku ingin kamu

tidak keberatan

Romi merasa lebih simpati pada Helen setelah melihat penampilannya yang

larut. Pukul 22.30, Helen bangkit dari kursinya

di wajah Helen. Dia menguap dan merasa kedinginan, lalu bersandar pada tubuh Romi. Seketika Romi melepas jaketnya dan menutupi tubuh Helen.

benar–benar pria yang terhormat,” Helen

seperti Tasya di pelukannya dan membayangkan betapa indahnya jika wanita di pelukannya benar–benar Tasya.

Kemudian Romi

kesempatan untuk

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255