Bab 492 

Tasya sedang berjalan menuju ruang belajar dari luar ketika dia mendengar suara Hana dari pintu kamar yang terbuka. 

“Luar biasa! !oi luar biasa, Elan. Kamu harus memperlakukan Tasya dan Jodi dengan baik setelah dia menjadi istrimu.” 

Sciclah mendengar itu, Tasya terhenti sebelum dia mendengar lagi. “Terimakasih Tuhan keinginan saya untuk keluarga Merian dan keluarga Prapanca bersatu menjadi sebuah keluarga telah terpenuhi. Saya akan pastikan untuk memberikan rasa terima kasih saya kepada Amalia jika saya mati suatu hari nanti.” 

Dada Tasya terasa sesak karenanya. Tasya tahu bahwa Hana benar–benar berterima kasih kepada ibunya karena telah menyelamatkan salah satu keluarga Prapanca. 

“Nenek, saya berjanji akan memperlakukan mereka dengan baik selama sisa hidup saya,” Elan meyakinkan Hana. Mendengar itu, Hana berkata dengan nada sungguh sungguh, “Kamu tidak boleh memaksa Tasya jika dia tidak mau melahirkan lagi di masa depan. Kamu bisa melatih Jodi untuk menjadi penerusmu.” 

“Terserah Tasya untuk memutuskan. Tasya bisa punya anak lagi jika dia mau, tapi saya tidak akan memaksanya melakukan apa pun jika dia tidak mau. Bagi saya, Jodi adalah anak saya.” 

“Oke. Saya juga sangat menyukainya. Jodi persis sepertimu ketika kamu masih kecil. Ini semua adalah takdir Tuhan.” Hana menghela napas mendengarnya. 

Tasya dilanda emosi ketika dia mendengar percakapan itu. Bahkan Tasya tidak yakin apakah dia ingin memiliki anak dengan Elan | 

melahirkan keturunan dari keluarga Prapanca jika dia mencintai

memutuskan untuk berhenti mencoba memahami kekacauan di pikirannya dan hatinya untuk saat ini. Itu hanya membuatnya semakin bingung tanpa menyelesaikan apa

Hana bahkan menghabiskan uang untuk membuat tempat bermain yang

sangat bijaksana dari Hana. Tasya sangat merasa bahwa dia

tiba, lampu–lampu kota tampak menerangi seluruh

disamping Jodi,

juga diam–diam menyimpan :icgan

Muda Jodi, saya akan menambahkan nasi ke piring Anda,” salah satu pelayan yang berdiri di samping dengan hormat berkata

memperlakukan Jodi tampak seperti tuan muda dari keluarga Prapanca yang berharga.

itu, namun Jodi menjawab

rumah untuk bersikap sopan. Jodi adalah seorang anak yang dicintai semua orang, termasuk

dengan Frans. Frans melambaikan hadiah di tangannya saat dia berkata

“Terima kasih Kakek!” 

apakah kamu membawa Jodi pulang

singkat dengan anggukan. Hal wajar untuk mengunjungi keluarga

melihat Elan berjalan ke arahnya. Dia berpenampilan sederhana dalam sweter abu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255