Bab 522 

“Tasya, di departemen keuangan rumit. Bagaimana jika...” Romi menjadi cemas, karena Tasya tidak mudah ditangani. 

“Itu bukan sesuatu yang perlu Anda khawatirkan, Pak Romi. Tunangan saya, Elan, dikelilingi oleh karyawan keuangan, dan mereka lebih dari cukup untuk mengajari saya cara kerja departemen keuangan.” Tasya berkata dengan dingin, “Sudah diputuskan. Saya akan datang bekerja besok.” 

“Tasya, tunggu...‘ Elsa sangat marah hingga wajahnya memucat. 

“Diduga sebagai orang yang meracuni ayah saya, ibumu akan menghadapi tuntutan pidana. Itu saja yang saya harus katakan.” Tasya berdiri. Kehadiran menakjubkan dan mengintimidasi. 

Seketika, keributan terjadi di ruangan itu. Sebagian besar orang yang hadir adalah karyawan Frans, sehingga mereka semua terkejut mendengar berita seperti itu. 

“A–Apa yang kamu katakan? Ibu saya? Dia sangat mencintai ayah saya. Tidak mungkin dia menyakitinya. Tasya Merian, kamu jangan memfitnah ibu saya seperti ini!” Elsa berteriak. 

“Kurasa kalian semua sudah lupa bahwa modal awal perusahaan ini berasal dari nenek saya. Karena itu, saya tidak akan membiarkan orang lain mengambil alih perusahaan dengan mudah,” ucap Tasya sambil menatap ke arah Elsa dan Romi. 

1/

tekanan dalam kata-kata

berdiri dan meninggalkan rapat.

Romi, Elsa berkata, “Tasya brengsek! Jika ibu saya dihukum karena ini, saya tidak

Jelas, Tasya mengetahui apa yang sedang terjadi.” Romi agak marah

bagian dari rencana Tasya untuk menjebak ibu saya. Para dokter di rumah sakit itu bekerjasama dengan Tasya untuk berbohong kepada

departemen keuangan, itu akan merepotkan saya di

tahu Tasya telah melihat melalui rencananya untuk Perusahaan Konstruksi

mengelola departemen keuangan?” Elsa berkata

ini yang bisa kita lakukan saat ini. Antara presdir perusahaan dan manajer departemen

2/

perusahaan. Paling tidak, dia memiliki hak untuk

untuk beristirahat di ruang pribadinya setelah mengunjungi Frans, karena dia tidak bisa tidur nyenyak selama

perusahaan. Saat memasuki kamar Tasya, dia menemukan wanita itu berbaring di sofa. Rambut hitamnya yang terurai dan kulit putihnya

pemandangan seperti itu, Elan pergi untuk duduk di sofa di sebelahnya setenang mungkin. Saat dia

sakit sekali lagi. 

dia melihat pria itu sedang membaca dokumennya dengan saksama. Dengan cahaya malam di belakang punggung pria itu, dia tampak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255