Bab 564

Tasya menvilangkan tangannya sambil mencibir, memancarkan sikap apatis, “Saya datang membawa kabar, Pingkan. Iniicntang putrimu.”

“Apa?! Ada apa dengan Elsa? Apa dia melakukan kesalahan?” Pingkan menjadi murung 

“Puui Anda didakwa dengan percobaan pembunuhan.”

“Mustahil! Elsa tidak punya nyali untuk melakukan itu. Mana mungkin dia membunuh manusia keuka dia bahkan tidak bisa membunuh binatang? Jangan memfitnah putri saya, Tasya Merian. Kamu menggertaknya di belakang saya, bukan?!” Pingkan murka.

“Kamu benar, dulu dia tidak berani membunuh, tetapi kamu telah menumbuhkan ambisi dan keberaniannya sehingga kini dia bisa melakukan apa saja demi uang.” Tasya mendengus jijik.

“Tasya, Elsa masih adikmu, tidak penting apa yang telah dia lakukan. Maafkan dia, mengingat bahwa kalian berdua memiliki darah Frans yang mengalir di pembuluh darah kalian.” Pingkan berpikir ikatan kekerabatan bisa membujuk Tasya untuk mengabaikan kesalahan Elsa.

Namun, embun beku di bawah mata Tasya hanya menebal setelah dia mendengar permohonan Pingkan. “Tapi saya punya kabar baik untukmu. Ayah saya sudah sadar kembali.”

Itu bagus; saya sangat merindukannya!” Pingkan langsung

sadar kembali, dia pasti akan memaafkannya karena memanipulasi kehendaknya, mengingat

telah kamu lakukan. Jangan terlalu bersemangat dulu.” Tasya menghancurkan harapannya

mengatakan apa-apa selain hal hal buruk tentang saya kepada ayahmu, bukan? Tapi jangan berpikir kamu bisa meretakkan hubungan kami. Lagipula, Elsa adalah putri Frans juga! Dia tidak akan duduk diam dan

saya masuk penjara.”

marah sehingga dia mulai mencibir. Bagaimana bisa Pingkan terus bertindak

yakin dengan benar menyebut Elsa sebagai putri ayah saya?” Tasya memutuskan untuk menjatuhkan bom

Tasya. Kamu bisa membenci Elsa, tapi saya tidak akan membiarkan kamu mempertanyakan asal

kamu tahu siapa yang

Panik memenuhi

Elsa pertama kali mencoba membunuhnya dengan mendorongnya dari tebing

Elsa bersekutu dengan seorang pria untuk melukainya dengan parang. Mau icbak namanya? Putra, Putra Pratama. Saya

di kursinya, uba-tiba tersentak dan hampir terjatuh. Untungnya dia memegang mcja crat-erat.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255