Bab 597

“Dia selalu tertarik pada sorotan, yang merupakan kebalikan dari saya. Dia dulu agak kekanak- kanakan dan akan mengatakan banyak hal yang menyakitkan di masa lalu. Saya harap kamu tidak memasukan kata-katanya ke dalam hati.”

“Kenapa saya harus memasukkannya dalam hati?” Tasya tersenyum. Itu semua hanya masa lalu.

Kirana tahu bahwa Mahesa ingin berkencan dengan Tiara, jadi Kirana menghentikannya dan bahkan menghinanya saat Tasya hamil. Meski begitu, Mahesa mengabaikan protes saudara perempuannya itu dan terus merawat Tasya dengan sangat baik. Tasya sendirian di negara asing, dan kadang-kadang dia tidak punya pilihan lain selain menerima kepedulian dan perhatian Mahesa untuk bertahan hidup.

Pernah suatu ketika, Jodi mengalami demam tinggi dan Mahesa yang menemaninya melalui semua itu. Dia membawa Jodi dan berlari menyusuri banyak blok jalan sampai mereka menemukan seorang dokter yang bisa merawat Jodi. Untungnya, Jodi berhasil melewatinya.

Itu adalah yang paling ketakutan dan putus asa yang pernah dimiliki Tasya dan Mahesa-lah yang mengabaikan keberatan saudara perempuannya itu dan melakukan semua yang dia bisa untuk membantu Tasya.

Karena itu, tidak peduli bagaimana Kirana memperlakukannya, Tasya tidak akan mengingatnya.

“Tasya, di mana Jodi? Saya sudah lama tidak melihatnya!” seru Mahesa.

“Dia ada di kelas sekarang. Dia sudah kelas empat sekarang! Saya akan mengajak dia untuk bertemu denganmu lain waktu.” Tasya terkekeh.

bayi, jadi dia pasti akan tumbuh menjadi pria yang tampan,”

menjadi seperti ayahnya, dia akan menjadi pria

sangat tampan!

kamu akhirnya bekerja di Jewelia?” Tasya

jadi saya memutuskan untuk kembali ke negaraini. Saya tidak pernah berpikir jalan kita akan bertemu seperti ini lagi, tapi saya akhirnya

dulu

apa? Kenapa kamu mengundurkan diri?” tanya

akhirnya ingat tentang dua kartu

segera menikah, jadi saya harap kalian berdua akan datang

menatap kartu undangan untuk waktu yang sangat lama sebelum

dia mengatakan itu. Begitu dia melihat nama yang tertulis

tahu bahwa Mahesa akan terkejut. Dia mengangguk dan berkata,

Prapanca?” Mahesa terkekeh getir saat dia mengucapkan selamat tinggal pada momen kegembiraannya yang

seseorang bersatu kembali dengan orang yang mereka rindukan, seseorang itu tetap tidak bisa mendapatkan kesempatan kedua, karena seseorang yang lebih baik-seorang pria yang bahkan lebih seseorang yang jauh lebih kuat-sekarang berada di sisi orang

mengangguk dan berbagi rahasia. Seketika, mata Mahesa berkedip. “Apa?!

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255