Ruang Untukmu  

Bab 612

Bahkan pengawal itu tidak bisa menghentikan Salsa jatuh ke pelukan Arya dengan gerakan cepatnya.

Sebelum Arya menyadarinya, dia memiliki seorang gadis yang bersarang di pelukannya. Dia menyandarkan kepalanya di dada Arya dan tangannya melilit leher Arya.

“Tuan Muda.” Pengawal itu mencoba menariknya menjauh dari Arya, mengetahui bahwa dia membenci wanita mana pun yang mendekatinya.

“Jangan sentuh saya.” Salsa mengantuk, dia belum kehilangan kesadaran dan menggeram pada pengawal itu.

Arya memelototi pengawal itu dan memberi isyarat agar dia pergi sebelum dia melepaskan tangan Salsa dari lehernya namun Salsa segera memeluknya lagi.

Arya memperingatkan karena dia tidak pernah menjadi penyuka tindakan intim seperti

mengantuk. Arya menundukkan kepalanya, dan mereka begitu dekat

matanya, dengan pupil cerah yang bersinar seperti mutiara hitam, bersinar

ke mata Tasya yang indah. Matanya terlihat sangat jelas dan menawan

Tasya berseri-seri padanya, karena mata mutiara hitamnya dibentuk menjadi dua bulan sabit. Seseorang tidak pernah bisa bosan dengan kepolosan yang menari di

Dia belum pernah melihat tuannya menatap seorang wanita begitu lama dan orang-orang dari lawan jenis akan selalu menjaga jarak

Salsa masih tersenyum, dia tiba-tiba didorong ke

kata Arya dengan dingin, saat dia menggunakan tangan maskulinnya untuk membersihkan mantelnya

dengan ekspresi

payah karena dia pusing sebelum kembali ke kamarnya. Dia berdoa untuk kesejahteraannya di tahun mendatang

bermain sepak bola pagi-pagi sekali di rumah. Seorang wanita tersenyum saat melihat kedua sosok itu berlari

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255