Ruang Untukmu Bab 617

“S-saya minta maaf.” Salsa mengakui kesalahannya.

“Kamu akan tidur di depan pintu malam ini dan tidak diizinkan masuk atau pergi kemanapun tanpa perintah saya.” Nada dingin Arya menunjukkan bahwa itu bukan lelucon.

“Apa?” Matanya terbelalak karena terkejut. Bahkan jika musim panas akan datang, akan sangat dingin di tengah malam. Dia sudah merasakan kedinginan sekarang, jadi bagaimana dia bisa bertahan malam di luar?

“Tolong, Tuan Muda William. Maafkan saya kali inil Saya berjanji akan mendengarkanmu mulai sekarang.” Dia mengangkat tangannya untuk menjanjikan bulan dan langit dalam usahanya untuk meyakinkan Arya agar mau memaafkannya.

“Kamu tidak seburuk itu. Kamu berhasil merayu seseorang dengan hanya menuju ke luar sekali,” Dia membuat komentar pedas.

“Kami lulus dari sekolah yang sama, itu sebabnya kami akrab. Dia mengantar saya pulang karena saya tidak tahu jalan kembali. Ini tidak seperti apa yang kamu pikirkan,” jelasnya.

tidak akan mudah tertipu pada gadis-gadis, tidak peduli tentang hal itu. Tidak ada yang bisa membujuk atau menghalangi dia pada sesuatu setelah dia

yang lebar dan tubuh yang terdefinisi dengan baik tanpa memperlihatkan kulitnya, perutnya yang kencang samar-samar terlihat karena kainnya yang

pemandangan yang menyenangkan itu. Sementara Arya berjalan ke ruang tamu, wajah Tasya cemberut karena tidak senang karena dia hans

melengking dan pemandangan kucing yang sekilas entah dari mana menembus udara yang sunyi. Dalam keadaan seperti itu, Salsa yang malang meringkuk di

adalah rumah pernikahan Tasya dan Elan. Bagian dalam yang indah namun minimalis memenuhi tempat ini dengan campuran

mandi ketika Elan kembali setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan. Mendengarkan air yang mengalir, dia tersenyum ringan sambil melepas kancing di bajunya sebelum

mencelupkan dirinya ke dalam bak mandi. “Saya

“Ayo mandi bersama, Sayang.”

kita kehabisan air, bukan?” Tasya

bahumu karena ini adalah hari yang melelahkan untukmu.” Elan mendekat lebih

itu milik para pasangan; api di dalamnya menyala dengan kuat setelah dipadamkan begitu lama. Dia tahu bahwa dia tidak memiliki kesempatan melawan pria yang sangat dia cintai itu. Bahkan jika dla sepenuhnya, dia tidak bisa

bangku yang ditempatkan di luar Vila No. 58. Saat itu sudah tengah malam dan suhu sudah turun. Tidak peduli seberapa banyak dia mencoba menahan hawa dingin dengan memeluk dirinya sendiri,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255